KAMAJAYA Scholarship / Kisah/Kesaksian/Testimoni  / Kisah Penerima Beasiswa: Semangat Kemandirian

Kisah Penerima Beasiswa: Semangat Kemandirian

Saya Ariel Rizky Putra Hartono, atau yang akrab disapa Ariel, yang berasal dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Saya beruntung dilahirkan dari seorang ibu yang membesarkan dan mendidik saya dengan penuh cinta kasih. Berbanding terbalik dengan ayah saya yang membawa gelombang masalah yang kadang meruntuhkan kedamaian keluarga. Kendati demikian, saya tidak memiliki kendali ingin dilahirkan dengan kriteria keluarga tertentu, saya tetap bersyukur atas orang-orang baik yang telah banyak membantu saya.

Tantangan kemandirian telah membentuk saya menjadi sosok tangguh. Keinginan kuat untuk meringankan beban Ibu yang berjuang sendiri mengantarnya mengatasi rintangan demi meraih pendidikan tinggi. Saya telah menjalani berbagai upaya untuk memperoleh beasiswa, dan beberapa di antaranya sukses diperoleh. Tersirat rasa syukur akan mampu meredam beban biaya kuliah, meskipun perjuangan mencari beasiswa tambahan masih tetap berlanjut karena biaya kuliah yang terbilang tidak murah.

Di sisi lain, saya juga diterima dalam Program Studi dan Proyek Independen Multikultural (SPIM). Studi dan Proyek Independen Multikultural (SPIM) merupakan salah satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang berkolaborasi antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Program ini difokuskan pada tema “Silang Budaya” di Kota Solo dengan pendekatan konsep multikulturalisme, akulturasi, dan asimilasi. Tujuannya adalah menciptakan wadah diskusi dan kreativitas, serta memotivasi untuk lebih mengenal dan mengapresiasi nilai-nilai multikultural dan silang budaya yang terdapat di Kota Solo.

Walaupun membuka peluang baru bagi karir, tetapi realitas mengindikasikan saya harus merenungi lagi urusan finansial setelah berlalunya program ini. Luka kecil yang menggores di hati, saya merasa bimbang dan bingung melangkah ke depan. Namun, titik cerah kembali memancar saat saya menemukan pembukaan pendaftaran Beasiswa KAMAJAYA. Setelah berkeliling dan menyelusuri berbagai sumber informasi, saya akhirnya memutuskan untuk mendaftar dan berhasil melewati seleksi berkas serta wawancara. Kegembiraan menggelora dari momen ini, memberikan napas baru pada semangat saya.

Menjadi Narasumber dalam Studi dan Proyek Independen Multikultural (SPIM).

Energi positif yang tumbuh dari Beasiswa KAMAJAYA mendorong saya bersemangat menekuni Program Studi dan Proyek Independen Multikultural. Hasilnya, saya berhasil berperan sebagai bagian dari tim penyelenggara Studi dan Proyek Independen Multikultural (SPIM), menggelar acara yang memukau. Event yang dikenang tersebut berhasil meraih perhatian dari kurang lebih dari 22 media, berasal dari berbagai kalangan, termasuk instansi swasta dan pemerintah di Indonesia. Tak hanya itu, saya juga kerap beberapa kali menjadi pembicara di media seperti di Katolikana dan TVRI. Dalam pandangan saya, Beasiswa KAMAJAYA menjadi mimpi baru, mendorong untuk terus melangkah maju, memperkaya diri, dan merasakan tanggung jawab bagi masyarakat.

Adanya Beasiswa KAMAJAYA membuat saya berambisi menyelesaikan studi dan memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarga. Dalam semangat kemandirian, saya siap bertahan, menjaga relasi harmonis dengan siapa pun, serta meneguhkan moral dan karakter yang berintegritas serta bertanggung jawab. Tak hanya itu, saya juga siap menjalin jaringan dengan berbagai pihak guna membangun relasi yang kuat tetap setia membantu serta menjaga nama baik almamater dan KAMAJAYA Scholarship, di berbagai kesempatan dan dalam skala apa pun, kapan pun dan di mana pun.

Yogyakarta, 12 Agustus 2023

Ariel Rizky Putra Hartono
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-7

Image by Gerd Altmann from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA