KAMAJAYA Scholarship / Penerima Beasiswa  / Periode 2023/2024  / Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Ida Bagus Darma Mukti Utama

Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Ida Bagus Darma Mukti Utama

Ida Bagus Darma Mukti Utama

Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:

8 November 2001

Manokwari, Papua Barat

Fakultas Teknik Prodi Arsitektur semester 7 (November 2023)

Ida Bagus Darma Mukti Utama

Mahasiswa Fakultas Teknik UAJY Prodi Arsitektur

Ini Saya

Nama saya Ida Bagus Darma Mukti Utama, biasanya dipanggil Darma. Saya lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 November 2001 dan saya merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Dalam lingkungan pergaulan, saya sering dipanggil dengan julukan “Pace Bali”. Panggilan ini diberikan dengan melihat latar belakang nama saya yang sangat Bali tetapi saya tumbuh besar di Papua Barat sehingga teman-teman saya memanggil saya dengan julukan ini. Saya merasa julukan ini cukup positif dan membuat saya lebih mudah dikenal di lingkungan pergaulan.

Saya adalah mahasiswa di Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hobi saya adalah memancing dan bermain basket. Sejak duduk di bangku SMP, saya kerap bermain basket dan mengikuti beberapa pertandingan basket. Namun, semenjak mengalami cidera saya mulai mengurangi intensitas bermain basket. Saya mengalami patah tulang di bagian tangan kiri pada umur 15 tahun dan dioperasi untuk dipasang pen atau besi.

Keluarga saya tumbuh dan besar di kota Manokwari, Papua Barat. Bapak saya bernama Ida Bagus Sidhi Baskara lahir di kota Manokwari dan beliau sehari-hari bekerja sebagai wiraswata atau mengelola kios kelontong. Ibu saya bernama Femi Rosalita Maharani lahir di Yogyakarta dan beliau sehari-hari menjadi ibu rumah tangga. Dari saya kecil hingga sekarang, keluarga saya menumpang di rumah Kakek dan Nenek yang ada di Manokwari. Bapak saya awalnya bekerja sebagai tukang servis handphone, kemudian beralih profesi menjadi tukang fotokopi dan sekarang menjadi wiraswasta dengan membuka kios kelontong.

Menjadi wiraswasta merupakan pilihan terbaik bagi keluarga saya mengingat bapak saya memiliki beberapa penyakit yang tidak memungkinkan ia untuk bekerja terlalu lelah. Bapak saya memiliki penyakit infeksi saluran kemih dan kolestrol yang menyebabkan ia pada tahun 2018 harus dioperasi sehingga membuatnya tidak dapat berdiri terlalu lama dan beraktivitas terlalu berat hingga sekarang. Pada saat itu, orang tua saya ditipu oleh pihak investasi pendidikan dan kesehatan yang menyebabkan hilangnya uang yang sangat besar bagi keluarga saya, yang mana uang tersebut merupakan uang jaminan pendidikan dan kesehatan untuk keluarga. Pada waktu yang bersamaan itu, kami sangat sulit sehingga kami memutuskan untuk menggunakan uang yang ada untuk uang operasi bapak saya.

Sejak tahun 2018 itu, kehidupan ekonomi keluarga kami sangat sulit. Saya yang masih duduk di bangku SMA harus melakukan kerja paruh waktu demi menghidupi diri sendiri dan keluarga yang ada di Papua. Saya bekerja di salah satu pabrik kue mochi di daerah kelurahan Kricak, Yogyakarta. Adik kedua saya yang masih di bangku SMP juga harus bekerja sebagai buruh di salah satu gudang beras di Manokwari. Ibu saya mulai membuat kue dan menjualnya ke tetangga sekitar.

Perkembangan keluarga kami lebih membaik sebelum COVID-19. Setelah adanya pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), keluarga kami mulai mengalami kesulitan lagi. Kami berusaha bertahan dalam situasi tersebut. Pada 2022, keluarga kami mulai bangkit yang kemudian membuat kios kelontong, mengingat kondisi orang tua yang tidak dapat bekerja terlalu berat. Namun pada pertengahan Agustus 2022, penyakit bapak saya kambuh yang menyebabkan ia harus dirawat di rumah sakit dan kios kelontong pun ditutup. Bapak saya harus dirawat di rumah sakit selama 1 minggu, tetapi biaya obat sehari-hari cukup berat bagi keluarga kami. Hingga sekarang, ekonomi keluarga kami sangat sulit ditambah adik-adik yang harus melanjutkan sekolah.

Pada Semester 2 hingga Semester 5, saya sangat aktif dalam organisasi terutama himpunan Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HIMA) TRICAKA. Saya juga sempat menjadi koordinator di acara Pameran Sepekan Arsitektur 2022 yang diadakan secara offline di Jogja Gallery. Kami dari biro pameran berhasil mendatangkan kurang lebih 1.300 pengunjung dan menjadi pameran terbesar dalam sejarah Pameran Sepekan Arsitektur sesuai perkataan dari para alumni Arsitektur. Selain Pameran Sepekan Arsitektur, saya kerap juga mengikuti keanggotaan panitia pameran lainnya seperti Pameran Tugas Akhir, Pameran Rutin dan Pameran Kewirausahaan. Saya juga aktif dalam berbagai kegiatan HIMA lainnya.

Pada semester 6 lalu, saya sudah tidak aktif berorganisasi karena ingin fokus pada kegiatan magang dan perkuliahan. Kegiatan magang yang memakan waktu membuat saya sangat sulit menemukan waktu luang untuk berorganisasi. Pada semester lalu, saya menjalani kerja praktik MBKM bersama Forum Komunikasi Winongo Asri di kelurahan Kricak, Yogyakarta. Dalam kerja praktik ini, saya bertugas untuk merancang dan mendesain ulang hutan kota serta fasilitas penunjang wisata air susur sungai di Sungai Winongo, Dusun Jatimulyo.

Setelah melewati lika-liku perjalanan di Semester 6 akhirnya memasuki masa UAS. Di sinilah saya merasa beban saya semakin berat. Tepat H-1 sebelum UAS, saya mendapatkan kabar buruk dari orang tua saya mengenai keuangan keluarga, di mana ibu saya ditipu oleh orang dan menyebabkan uang tabungan yang harusnya dipergunakan untuk pendidikan adik saya dan untuk bayar hutang pun hilang. Oleh karena itu, aset keluarga harus dijual terutama tanah dan motor, sehingga saat ini motor keluarga hanya tinggal 1 dan harus bergantian dalam pemakaian. Saya sebagai anak pertama dan yang paling tua sangat merasa berat karena belum bisa membantu pada saat itu, terutama dalam hal menyelamatkan pendidikan adik-adik saya. Pada saat itu, saya berpikir bahwa saya harus mengambil cuti kuliah dan mulai bekerja penuh waktu untuk membantu ekonomi keluarga. Hal inilah yang menjadi beban saya dalam menjalani UAS di perkuliahan pada Semester 6.

Singkat cerita UAS pun selesai dan saya pun melamar pekerjaan di burjo depan UNRIYO untuk memperoleh penghasilan dan mengisi waktu liburan. Untuk saat ini, saya sudah tidak menjadi karyawan di burjo tetapi saya bekerja paruh waktu sebagai personal trainer di gym bagi beberapa teman, karena mengingat sudah akan memasuki masa perkuliahan sehingga tidak bisa bekerja penuh waktu. Menjadi personal trainer ini merupakan sumber penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mimpi saya ke depannya adalah menjadi perancang wilayah dan kerja di pemerintahan di Manokwari, Papua Barat untuk membangun kota Manokwari. Dengan ini, saya akan mengangkat kembali derajat keluarga dan mengamankan adik-adik saya dalam hal pendidikan. Dengan modal ketrampilan dan pendidikan serta pengalaman magang yang baik akan menjadi bekal untuk menghadapi persaingan di dunia pekerjaan. Saya juga akan ikut berbagi dan menjadi donatur di KAMAJAYA Scholarship ketika saya sudah sukses dan mapan, karena saya menginginkan orang-orang seperti saya juga mendapatkan pendidikan yang layak tanpa memikirkan beratnya biaya pendidikan.

Ini saya.
Ini saya dan keluarga lagi mengantar ibu, ayah, dan adik.
Ini saya dan keluarga lagi di acara pernikahan tante.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA