Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Denise Adi Purnama
Denise Adi Purnama
Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:
10 Desember 2001
Tegal
Fakultas Teknologi Industri Prodi Teknik Industri semester 7 (Desember 2023)
Denise Adi Purnama
Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UAJY Prodi Teknik Industri
Teruslah Melangkah
Perkenalkan saya Denise Adi Purnama yang dapat dipanggil Denise. Saya lahir di Tegal, 10 Desember 2001. Saya merupakan anak kedua dari 2 bersaudara kandung. Saya lahir di keluarga yang berkecukupan. Ayah saya merupakan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan, tepatnya ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Sementara itu, ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang menerima pesanan bolu dan keripik pisang yang kemudian dijual atau didistribusikan di minimarket. Dengan adanya perpisahan jarak saya dengan ayah saya, maka sejak kecil saya dilatih untuk mandiri dan tanggung jawab terhadap kehidupan saya pribadi. Jarak yang ada membuat hubungan keluarga kadang kala menjadi semakin renggang yang kemudian berimbas pada kejadian perpisahan atau perceraian dari kedua orang tua saya sewaktu saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan adanya kejadian ini, menjadikan kepribadian saya berputar 180 derajat yang mana saya adalah orang yang aktif berubah menjadi orang yang pendiam dan pasif. Perubahan ini juga turut dirasakan oleh orang-orang terdekat saya yang menyampaikan secara langsung kepada saya dan berusaha menanyakan apa yang sedang saya pikirkan.
Dengan adanya perceraian ini, kondisi mental saya sangat down dan sulit mengenal dunia di luar sana. Kondisi ekonomi keluarga pada saat itu cukup baik dengan adanya kepulangan dari ayah saya. Beliau membuka usaha Depot Air Minum Kesehatan RO dan berjalan semakin membaik. Hingga pada akhirnya tahun 2019 tahun pandemi COVID-19 yang menjadikan usaha dari ayah saya mengalami penurunan dan berada pada fase yang sulit untuk bergerak. Semua sisi ekonomi pada saat ini sangatlah kacau. Pandemi ini berimbas hingga tiga tahun ke depan. Masa recovery dari usaha ayah saya sangatlah lambat dan perlu waktu. Bukti nyata akan kesulitan yang dirasakan pada saat itu adalah bahwa ketika saya menjadi mahasiswa baru di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya bingung bagaimana dapat membayar uang SPU yang jumlahnya cukup besar. Rasa pesimis pun muncul dengan adanya tekanan bahwa jika tidak membayar uang angsuran tersebut, maka saya akan dinyatakan mengundurkan diri. Rasa kecewa dan sedih pun membuat saya semakin pesimis untuk dapat meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi. Namun setelah berbagai upaya yang kami tempuh, puji syukur saya berhasil untuk mendapatkan dispensasi Wakil Rektor II berupa keringanan pembayaran angsuran tersebut.
Kesenangan yang muncul itu tampaknya tidak dapat digambarkan bahwa saya dengan penuh kesulitan dan hidup atas kerja keras tanpa henti dari ayah saya menjadikan saya merasa sangat bersemangat untuk meniti pendidikan di Perguruan Tinggi. Pada awal semester, perasaan senang tersebut saya tuangkan dalam kerja keras untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan sangat baik dan memperoleh hasil yang maksimal. Memasuki Semester 2, di sinilah kembali kondisi keuangan keluarga sangat diuji dengan penuh kesulitan karena adanya pandemi yang berkelanjutan. Hal ini menjadikan pembayaran SPP Tetap dan SPP Variabel tersendat-sendat dan saya kembali harus mengajukan surat dispensasi kepada Wakil Rektor II untuk keringanan dalam pembayaran. Hingga pada waktu itu, ada satu malaikat yang mungkin dikirimkan oleh Tuhan untuk dapat membantu saya. Malaikat itu adalah Dosen Pembimbing Akademik (DPA) saya sendiri yang sebelumnya saya tidak pernah bertemu secara langsung dan tidak mengenal saya sebelumnya. Namun, beliau bersedia membantu kesulitan pembayaran SPP Variabel saya secara cuma-cuma. Di situ saya sangat terharu dan takjub akan kebaikan dari DPA saya.
Rasa khawatir yang berkepanjangan ternyata membuat hasil pencapaian saya pada Semester 2 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Namun, di lain sisi ada semangat juang baru yang muncul dengan adanya campur tangan kebaikan Tuhan melalui DPA saya yang membuat saya memiliki semangat membara untuk kembali berjuang di Semester 3. Saya juga berhasil mendapatkan beasiswa Bebas SPP Tetap. Di Semester 3, capaian nilai hasil studi kembali naik secara drastis. Tidak hanya itu, saya juga mengikuti beberapa kepanitiaan seperti Panitia Inisiasi 2021 sebagai anggota divisi acara. Adanya capaian tersebut membuat saya lebih bersemangat.
Tibalah pada Semester 4 yang mana perkuliahan sudah berjalan secara offline. Puji Tuhan, di Semester 4 ini saya juga mendapatkan Bebas Beasiswa SPP Variabel. Kuliah offline ini menjadikan perkara baru yang muncul karena adanya kebutuhan saya untuk tempat tinggal di Yogyakarta, ditambah lagi untuk kebutuhan saya selama kos di Yogyakarta. Dengan segala cara lewat adanya pinjaman yang dilakukan ayah saya, singkat cerita saya berangkat ke Yogyakarta ditemani ayah saya. Semester 4 yang dilakukan secara offline pun berlangsung. Saya perlu melakukan adaptasi terhadap gaya pembelajaran dan lingkungan yang ada di Yogyakarta. Saya juga mengikuti beberapa kepanitiaan. Melihat kondisi ekonomi keluarga yang tak kunjung membaik, saya pun bekerja paruh waktu dengan menjadi Asisten Dosen. Dengan bergabungnya saya menjadi Asisten Dosen, membuka peluang saya untuk mendapatkan tambahan penghasilan yang dapat saya gunakan untuk keperluan sehari-hari.
Singkat cerita, Semester 4 sudah berakhir dengan nilai capaian yang memuaskan dan dilanjutkan di Semester 5 yang mana perkuliahan berjalan semakin sulit dan padat. Pada Semester 5, saya kembali mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran uang SPP Tetap dan SPP Variabel. Saya harus mengurus untuk pengaktifan kembali status mahasiswa saya karena belum dapat membayarkannya. Saya kembali menjadi Asisten Dosen untuk mendapatkan tambahan penghasilan untuk kebutuhan hidup dan dibantu dengan adanya keberhasilan memperoleh Beasiswa Bebas SPP Tetap. Semester 5 berjalan dengan lancar sehingga saya mendapatkan capaian nilai yang memuaskan dan sesuai dengan target saya. Di liburan Semester 5 ini, saya melakukan Kerja Praktik di PT Nada Surya Tunggal yang merupakan perusahaan handuk di Ungaran, Jawa Tengah. Saya ditempatkan pada Departemen Health, Safety, and Environment Engineer (HSEE). Hingga pada akhirnya, saya menyelesaikan dan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.
Semester 6 pun segera dimulai dan saya mendaftar Beasiswa KAMAJAYA untuk dapat mencoba kesempatan mendapatkan beasiswa hingga tuntas. Dengan adanya kehendak Tuhan, saya mendapatkan Beasiswa KAMAJAYA Batch 7. Tidak hanya itu, pengalaman Kerja Praktek yang menurut saya masih kurang menjadikan saya bersemangat untuk menjalankan kegiatan Magang MBKM Djarum Next Academy (DNA) 2023. Puji Tuhan, saya lolos keseluruhan tahap seleksi sebagai peserta DNA. Saya sangat senang dengan adanya berkat yang tidak henti-hentinya saya dapatkan di Semester 6 ini. Untuk penempatan magang, saya berada di salah satu anak perusahaan Djarum di bidang Food and Baverages, yaitu PT Sumber Kopi Prima (Kopi Tubruk Gadjah) yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan magang ini saya lakukan selama 6 bulan hingga tanggal 31 Januari 2024. Adapun magang ini saya ambil untuk dijadikan sebagai topik Tugas Akhir (TA) saya ke depannya. Tujuan lain dari magang yang saya lakukan adalah untuk memperoleh uang saku yang dapat saya gunakan untuk membayarkan uang tunggakan saya yang terjadi di semester-semester sebelumnya. Semua usaha harus saya lakukan untuk kelancaran dan keberlanjutan studi saya. Saya tidak ingin gagal hanya karena adanya kendala biaya. Hal ini tidak sebanding dengan usaha dan kerja keras saya agar tetap dapat melanjutkan studi saya lewat perjuangan, usaha nyata, dan semangat yang tiada batasnya.
Sebelum kegiatan magang yang saya lakukan di bulan Agustus 2023, saya terlebih dahulu melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Bantul, Yogyakarta yang mana peran saya dalam kelompok KKN adalah sebagai Ketua Kelompok. KKN ini mengajarkan banyak hal dalam sisi sosial maupun sisi lainnya. Banyaknya orang yang memberikan semangat dan kepedulian pada saya menjadikan saya menjadi orang yang paling beruntung. H+4 selesai KKN, saya langsung berangkat magang yang diawali 1 minggu di Djarum Kudus dan dilanjutkan perpindahan lokasi magang di Mojokerto, Jawa Timur.
Mimpi saya di masa depan adalah saya mampu menjadi pribadi yang membawa dampak yang bermanfaat bagi sekitar, bekerja sesuai dengan background saya sebagai lulusan Teknik Industri ataupun melanjutkan studi S2 di luar negeri jika mendapat kesempatan beasiswa penuh, dan berusaha memperbaiki hubungan ayah kandung saya dengan ibu kandung saya sama seperti halnya saya memperbaiki hubungan kakak kandung saya dengan ayah saya. Tentunya saya juga ingin menjadi pribadi yang mandiri, tanggung jawab, pantang menyerah, dan selalu bersyukur dalam segala hal. Rencana dan komitmen untuk KAMAJAYA Scholarship di masa depan adalah mampu membantu teman-teman yang senasib dengan saya di masa depan dengan kondisi ekonomi yang kurang baik dengan menjadi donatur dan menjadi alumni penerima Beasiswa KAMAJAYA.
No Comments