Lentera Atma: Kepompong Kupu-Kupu
Seorang pria menemukan kepompong kupu-kupu. Ia memperhatikan perkembangan kupu-kupu dalam kepompong tersebut. Selang beberapa waktu, kepompong tersebut mulai menunjukkan celah. Setelah beberapa waktu kemudian, kupu-kupu dalam kepompong mulai mengeluarkan sayap secara perlahan. Namun dalam proses tersebut, sayap kupu-kupu tersebut tersangkut karena celah yang ada pada kepompong sangat kecil.
Pria yang sedang mengamati perkembangan kupu-kupu tersebut berinisiatif untuk membantu kupu-kupu tersebut. Ia mengambil gunting dan memperlebar celah pada kepompong tersebut. Akhirnya, kupu-kupu tadi bisa keluar dari kepompong dengan mudah. Namun tak disangka, masalah baru muncul. Sayap kupu-kupu tersebut terlihat basah, lemah dan tidak bisa mengepak.
Siapa sangka jika kendala yang dialami oleh kupu-kupu ketika mengeluarkan tubuhnya dari kepompong adalah salah satu cara Tuhan untuk “memeras” cairan kepompong dari sayap kupu-kupu. Ternyata, pertolongan kecil yang terlihat mulia tersebut malah mencelakakan kupu-kupu seumur hidup.
Kadang-kadang, pertolongan yang tidak tepat bukannya membantu malah akan mencelakakan. Mari kita membantu sesama dengan cara yang bijak.
Give a man a fish, and you feed him for a day. Teach a man to fish, and you feed him for a lifetime (Anonymous)
Image by Andreas Lischka from Pixabay
No Comments