KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Hukum Tabur Tuai

Lentera Atma: Hukum Tabur Tuai

Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu (Galatia 6:7-10)

Hukum tabur tuai adalah ajaran untuk mendorong seseorang untuk berhati-hati dalam bertindak karena setiap perbuatan yang dilakukan suatu saat akan berdampak di masa depan. Hukum tabur tuai ini dijelaskan St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia.

Hidup kita hari ini adalah buah dari apa yang kita tabur kemarin. Hidup kita besok adalah buah dari apa yang kita tabur hari ini. Siapa yang menabur, pasti dia akan menuai. Siapa yang menabur banyak, akan menuai banyak. Siapa yang menabur sedikit, maka dia akan menuai sedikit. Selain jumlah, dalam Hukum Tabur Tuai juga terkait masalah waktu. Lamanya waktu kita menabur, akan menentukan seberapa bernilainya tuaian kita. Bila kita ingin cepat-cepat menuai, taburlah bibit tanaman berumur pendek seperti kacang hijau. Hanya dalam waktu lima hari kita sudah bisa menuai kecambah. Jika ingin yang lebih bernilai dari kecambah, taburlah bibit sayur, buah, atau bahkan bibit pohon jati. Tentu saja kita harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan hasil tuaian yang lebih bernilai tinggi.

Apa pun benih yang kita tabur, buahnya akan kita tuai di kemudian hari. Oleh karena itu, mari kita selalu menabur kebaikan agar buah-buah kebaikanlah yang akan kita tuai di kemudian hari.

Image by eko pramono from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA