
Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Febriana Prima Dewi Ayu Wardani

Febriana Prima Dewi Ayu Wardani
Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:
28 Februari 2003
Klaten
Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil semester 7 (Januari 2025)
Febriana Prima Dewi Ayu Wardani
Mahasiswi Fakultas Teknik UAJY Prodi Teknik Sipil
Saling Menolong untuk Menjadi Berkat
Febriana Prima Dewi Ayu Wardani biasa dipanggil Febriana, yang berasal dari Klaten lahir pada 28 Februari 2003. Nama panggilan saya sehari-hari adalah Febriana. Berbekal nama ini dalam hidup, adalah sebuah berkat untuk saya. Hal tersebut merupakan pemberian dari orang tua saya. Setiap nama pasti memiliki makna, untuk “Febriana” memiliki makna bahwa saya lahir pada bulan Februari. Kemudian nama “Prima” memiliki makna anak yang lahir pertama dan memiliki kepribadian berbakat, kreatif, cerdas, dan menjadi primadona. Sedangkan “Wardani” merupakan gabungan nama kedua orang tua saya. Bapak saya bernama Suwardi dan ibu saya bernama Maryani. Saya yakin bahwa saya harus memiliki karakter sama dengan makna nama saya untuk menjaladi kehidupan. Saya memandang nama tersebut bukan sekadar nama saja, tetapi sebagai motivasi dan pedoman saya untuk hidup. Saat ini, saya berumur 21 tahun, pastinya memiliki pengalaman baik dan buruk yang membuat saya kuat menjalani kehidupan sampai sekarang.
Saya lahir dan besar di Kota Klaten. Keluarga saya merupakan keluarga sederhana yang terdiri dari bapak, ibu, dan saya. Saya merupakan anak tunggal. Meskipun menjadi anak tunggal, saya tidak dimanja oleh orang tua saya karena orang tua saya sejak kecil mendidik saya untuk mandiri. Kami merupakan keluarga yang taat agama. Ibu saya sangat aktif dalam kegiatan rohani sebagai Prodiakon. Orang tua saya memiliki keyakinan yang berbeda, yaitu Kristen Kerasulan Baru dan Katolik. Hal tersebut tidak menjadi penghalang kami untuk saling mengingatkan kewajiban berdoa atau beribadah satu sama lain. Setiap malam, Bapak atau Ibu selalu mengingatkan saya untuk berdoa malam sebelum tidur. Saya selalu mengupayakan aktif dalam kegiatan rohani sejak saya TK hingga sekarang. Walaupun tetangga saya banyak yang beragama Islam, hubungan kami sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan saat hari raya satu sama lain saling memberi ucapan.
Saat ini, saya merupakan mahasiswa aktif di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil Semester 7. Saya sangat bersyukur karena dapat diterima dengan baik di lingkungan kampus dan aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan akademik maupun non akademik. Dalam bidang akademik, saya bersyukur karena dapat dipercaya dan bisa berbagi ilmu yang saya dapatkan melalui Asisten Dosen dan Asisten Praktikum. Selain itu pada bidang non akademik, diberi kepercayaan untuk menjadi Students Staff Kantor Kerjasama dan Promosi serta aktif dalam kegiatan kepanitiaan yang tentunya menambah pengalaman, relasi, dan kemampuan saya.
Keluarga kami sangat terberkati dan orang tua selalu mengajarkan nilai kebaikan untuk saya. Saya bersyukur memiliki orang tua hebat seperti bapak dan ibu saya. Secara ekonomi, Tuhan memberi berkat melimpah kepada keluarga kami, tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama. Tepat pada saat saya SMP, Bapak mengalami sakit gula dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Karena usia Bapak yang sudah tua yaitu 67 tahun, maka fisik Bapak sudah tidak sekuat saat beliau masih muda dan sering drop. Sejak saat itu, Bapak keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan swasta. Semua keadaan berubah, dari segi finansial mau pun semua kehidupan kami berubah. Namun, itu sudah menjadi kehendak Tuhan, kita sebagai umat-Nya hanya bisa berserah.
Masa-masa setelah Bapak resign dari pekerjaannya sangat sulit, karena Ibu harus memikirakn semua sendiran dan menjadi tulang punggung keluarga. Pekerjaan Ibu hanya sebagai karyawan swasta dan membuka laundry. Saya selalu berusaha untuk mandiri dan tidak merepotkan orang tua, karena untuk pengobatan Bapak tentunya memakan biaya yang banyak. Pada saat itu, untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya membantu Ibu dengan bekerja sebagai tukang jasa titip. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan semakin besar dan Bapak mulai memberanikan diri untuk menerima tawaran dari tetangga untuk mengerjakan sawah yang hasilnya tidak pasti setiap bulannya. Seiring berjalannya waktu saat saya sudah lulus SMA, saya tidak ingin untuk melanjutkan pendidikan karena keadaan ekonomi keluarga saya, tetapi Ibu dan Bapak melarang hal tersebut karena mereka memiliki impian untuk menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.
Dengan keadaan keluarga seperti itu, mereka tetap selalu memberi dukungan supaya saya dapat berkuliah dan menjadi seorang sarjana. Oleh sebab itu, dengan keyakinan penuh saya memilih Univeristas Atma Jaya Yogyakarta sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan karena saya dan orang tua percaya jika kita berusaha maka akan berhasil. Orang tua selalu mengajarkan bahwa di mana pun kita berada, kita harus selalu menolong orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Bantuan tersebut tidak harus berupa uang, tetapi bisa berupa energi karena jika kita menolong orang maka suatu saat jika kita merasa butuh bantuan mereka maka akan ditolong.
Dari hati saya, setelah Bapak resign kondisi finansial keluarga saya sangat berubah dan saya bingung untuk meneruskan perkuliahan karena keadaan ekonomi keluarga saya benar-benar tidak memungkinkan. Karena biaya kuliah di UAJY tergolong mahal, orang tua saya sempat meminta keringanan pembayaran dan pengunduran pelunasan uang masuk yang akhirnya dapat dicicil selama tujuh kali. Keadaan seperti ini mengancam perkuliahan saya dan saya harus memikirkan hal tersebut. Saya tidak ingin putus sekolah, tetapi saya memiliki rencana untuk lulus dengan cepat dan fokus dengan akademik saya yang terbukti dengan nilai IP semester yang baik.
Suatu ketika, saya mendapatkan info Beasiswa KAMAJAYA. Muncul harapan besar saya supaya saya dipercayai sebagai Penerima Beasiswa KAMAJAYA. Tidak bisa dipungkiri bahwa saya ingin menyelesaikan perkuliahan saya dengan cepat dan hasil maksimal supaya dapat meringankan beban kedua orang tua. Saya sangat berharap penuh untuk segera menyelesaikan studi saya di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan bantuan Beasiswa KAMAJAYA hingga saya lulus dan menjadi kebanggaan bagi keluarga. Setiap saya merasa susah dan sedih, saya yakin Tuhan tahu dan Tuhan campur tangan dalam setiap hidup saya melalui bantuan orang terdekat saya.
Saya sangat bersyukur karena harapan saya terkabul. Saya dapat membantu meringankan beban orang tua saya dengan Beasiswa KAMAJAYA. Harapan yang baik juga untuk diri saya sendiri yaitu semoga di waktu yang akan datang saya bisa menjadi berkat untuk sesama di mana pun dan kapan pun. Untuk KAMAJAYA Scholarship sendiri, tentunya saya harus membalas budi karena saya sudah dibantu dan berkontribusi baik secara material maupun moril, seperti konsep Beasiswa KAMAJAYA, yaitu “diberkati untuk memberkati”.
No Comments