KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Kasih yang Sejati

Lentera Atma: Kasih yang Sejati

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13)

Dalam Injil Yohanes, Yesus mengajarkan makna kasih yang sejati. Kasih yang terbesar adalah kasih yang rela berkorban, bahkan sampai menyerahkan nyawa demi orang lain. Ayat ini menunjuk pada pengorbanan Yesus sendiri yang memberikan hidup-Nya di kayu salib demi keselamatan umat manusia.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk meneladani kasih Yesus, bukan hanya dalam bentuk pengorbanan besar, tetapi juga dalam tindakan kecil sehari-hari, misalnya mengasihi tanpa syarat. Kasih Yesus tidak terbatas oleh kondisi atau kepentingan pribadi. Kita diajak untuk mengasihi sesama tanpa pamrih, bahkan mereka yang sulit kita cintai. Selain itu, kita diajak untuk melayani dengan tulus. Kasih sejati diwujudkan dalam pelayanan. Kita bisa membantu mereka yang membutuhkan, mendengarkan dengan empati, dan memberikan perhatian kepada sesama. Selanjutnya, kita juga diharapkan untuk bersedia mengampuni dengan ikhlas. Seperti Yesus yang mengampuni di kayu salib, kita juga dipanggil untuk tidak menyimpan dendam dan memberikan pengampunan kepada mereka yang bersalah kepada kita.

Kasih ini diterapkan dalam hidup sehari-hari, misalnya di dalam keluarga, kita menunjukkan kasih dengan saling mendukung, sabar, dan memahami satu sama lain. Di dalam pekerjaan, kita bekerja dengan penuh integritas, membantu rekan kerja tanpa mengharapkan imbalan. Di dalam komunitas, kita berbagi dengan mereka yang kurang beruntung, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan gereja.

Kasih Kristus yang berkorban adalah teladan sempurna bagi kita dalam menjalani hidup dengan kasih yang nyata dan mendalam. Melalui pengorbanan-Nya, Yesus menunjukkan kasih yang tidak terbatas, kasih yang rela memberi tanpa mengharapkan balasan. Kasih seperti inilah yang hendaknya menjadi inspirasi bagi kita dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam keluarga, komunitas, maupun dalam hubungan dengan sesama. Dengan meneladani kasih Kristus, kita diajak untuk mengasihi dengan tulus, mengampuni dengan ikhlas, dan melayani dengan penuh kerendahan hati.

Semoga kita selalu dimampukan oleh Tuhan untuk menjadi saluran kasih bagi sesama, membawa damai dan sukacita di mana pun kita berada. Kasih yang sejati bukan hanya kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti menolong mereka yang membutuhkan, memberi perhatian kepada yang kesepian, dan menguatkan mereka yang sedang berjuang. Dengan kasih yang mengalir dari hati yang tulus, kita dapat mencerminkan terang Kristus dalam dunia yang sering kali penuh dengan tantangan dan penderitaan.

Image by Ylanite Koppens from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA