KAMAJAYA Scholarship / Penerima Beasiswa  / Periode 2024/2025  / Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Karen Nina Putri Nakulo

Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Karen Nina Putri Nakulo

Karen Nina Putri Nakulo

Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:

23 September 2004

Sleman, Yogyakarta

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Prodi Manajemen semester 6 (Mei 2025)

Karen Nina Putri Nakulo

Mahasiswi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY Prodi Manajemen

Setiap Rupiah untuk Biaya Kuliah Saya Berarti Mengorbankan Kebutuhan Lain

Nama saya Karen Nina Putri Nakulo, sering dipanggil Karen atau Nina. Saya salah satu mahasiswa Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-8 dari Program Studi Manajemen FBE UAJY Angkatan 2022. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Lahir di Sleman di tahun 2004, yang sekarang tinggal di Bantul. Salah satu kebanggaan dari diri saya adalah merasa bangga ketika bisa membeli sesuatu/barang dari hasil tabungan saya sendiri, meskipun uang tersebut berasal dari sisa uang sekolah yang diberikan orang tua.

Sejak SMP, saya sudah terbiasa menabung untuk bisa mendapatkan barang yang saya inginkan. Kebiasaan ini telah mengajarkan saya banyak hal, mulai dari kesabaran, tanggung jawab, hingga pentingnya menghargai setiap usaha yang saya lakukan. Saat melihat sesuatu yang saya inginkan, saya tidak langsung meminta kepada orang tua, saya memilih untuk menabung sedikit demi sedikit dari uang saku atau sisa uang sekolah. Meskipun proses ini memerlukan waktu, kepuasan yang saya rasakan ketika akhirnya bisa membeli barang tersebut dengan uang hasil tabungan sendiri sangatlah besar. Kebiasaan ini terus saya pertahankan hingga sekarang.

Kebiasaan ini tidak hanya membantu saya dalam mengelola keuangan pribadi, tetapi juga mengajarkan saya untuk lebih menghargai apa yang saya miliki. Dengan cara ini, saya belajar untuk tidak hanya bergantung pada orang tua, tetapi juga mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab sejak dini. Kebiasaan menabung ini adalah salah satu nilai yang ingin terus saya pegang sepanjang hidup saya, karena melalui proses ini, saya belajar untuk menghargai setiap langkah kecil menuju tujuan yang lebih besar.

Sejak kecil, saya dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Ibu saya seorang ibu rumah tangga yang kemudian memulai usaha kecil dengan membuka jasa laundry di rumah. Dengan modal terbatas dan hanya satu mesin cuci, ibu dengan tekun melayani tetangga sekitar yang membutuhkan jasa cuci pakaian. Ayah saya, yang bekerja sebagai karyawan swasta, selalu menjadi pendukung utama Ibu. Meskipun bekerja penuh waktu, beliau tetap membantu Ibu di waktu senggang, baik dalam hal logistik seperti membeli bahan detergen, memperbaiki peralatan yang rusak, atau sekadar memberikan semangat agar Ibu tetap semangat. Kerja sama mereka sebagai pasangan suami istri menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha kecil ini.

Pada tahun 2021, meskipun usaha laundry sudah cukup stabil, Ibu tetap mencari cara untuk menambah penghasilan keluarga. Setiap pagi, sebelum memulai aktivitas laundry, Ibu dengan setia membantu nenek saya berjualan sayuran di pasar, menjual sayuran segar dari petani lokal. Meskipun harus bangun lebih awal setiap hari, Ibu tidak pernah mengeluh.

Ketika saya melihat teman-teman seumuran dengan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan dari orang tua mereka, saya tidak merasa iri. Sebaliknya, saya merasa sangat bersyukur memiliki orang tua seperti yang saya miliki. Saya sadar bahwa orang tua saya telah bekerja keras untuk membiayai kuliah saya, sebuah pengorbanan dengan nominal yang tidak sedikit. Hal ini membuat saya merasa cukup beruntung dan bersyukur bisa disekolahkan di sekolah yang bagus. Bagi saya, pendidikan yang baik adalah hadiah terbaik yang bisa saya terima, dan saya menghargai setiap usaha yang telah dilakukan oleh orang tua saya untuk mewujudkan hal tersebut. Saya juga sering membantu mencuci pakaian laundry rumahan Ibu, dan kerap kali membantu pekerjaan rumah tangga ketika Ibu dan Ayah sedang sibuk. Meskipun begitu, saya tidak pernah mengeluh. Justru, situasi ini memotivasi saya untuk terus belajar dan berusaha karena saya tahu bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Kami tinggal di sebuah rumah sederhana di desa Kabupaten Bantul, dan masa kecil saya penuh dengan tantangan, terutama dari sisi ekonomi. Dari SD hingga SMP, saya bersekolah di sekolah negeri, di mana biaya pendidikan tidak terlalu membebani orang tua karena adik saya yang masih sekolah dasar juga belum banyak membutuhkan biaya. Kehidupan kami berjalan lancar, dan Alhamdulillah, kebutuhan pendidikan saya selalu diusahakan untuk dipenuhi oleh orang tua saya. Saya memutuskan untuk melanjutkan di sekolah swasta karena ingin mengambil jurusan yang tidak tersedia di sekolah negeri. Meskipun biaya pendidikan di sekolah swasta lebih tinggi, orang tua saya mendukung penuh keputusan ini. Awalnya, semua berjalan baik, tetapi ketika saya memasuki kelas 3 SMK, kondisi keuangan keluarga mulai terasa semakin berat. Orang tua saya mulai kesulitan dalam membayar biaya sekolah, terutama menjelang akhir masa studi saya.

Sebelum memilih SMK, saya pernah berpikir untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan memilih untuk bekerja setelah lulus. Namun setelah kelulusan, ayah saya menawarkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Saya mencoba mendaftar melalui SNMPTN karena pendaftarannya gratis melalui sekolah, namun saat itu belum menjadi rezeki saya. Saya ingin sekali mencoba tes SBMPTN, namun biaya pendaftarannya tidak sedikit, dan saya segan untuk meminta uang sebanyak itu kepada orang tua. Akhirnya, saya mencari informasi tentang kampus swasta yang memiliki jurusan yang saya minati dan terakreditasi A. Ayah saya juga menyarankan untuk melanjutkan ke UAJY.

Saat memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta, saya sadar bahwa perjalanan ini tidak akan mudah. Pada saat yang sama, adik saya juga mulai masuk SMP, menambah beban biaya pendidikan dalam keluarga kami. Kini, orang tua harus mengatur ulang keuangan keluarga untuk mencukupi kebutuhan kami berdua. Dulu, ketika saya seumur adik saya, orang tua alhamdulillah mampu memenuhi kebutuhan sekolah saya dengan relatif mudah. Saya bisa mendapatkan apa yang saya perlukan tanpa berpikir panjang. Namun, sekarang saya melihat adik saya menjalani pengalaman yang berbeda. Dia harus menabung terlebih dahulu untuk membeli sesuatu yang dia inginkan, seperti peralatan atau kebutuhan sekolah yang sering kali dibelinya dengan uang hasil tabungannya sendiri yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua.

Keterbatasan ekonomi membuatnya harus berbuat demikian karena sebagian besar penghasilan orang tua sudah difokuskan untuk membayar biaya kuliah saya. Perjuangan orang tua untuk memastikan saya tetap bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi menjadi beban pikiran mereka dan saya setiap hari. Saya sadar bahwa setiap rupiah yang mereka keluarkan untuk biaya kuliah saya berarti pengorbanan dari kebutuhan lain, termasuk kebutuhan adik saya. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas Beasiswa KAMAJAYA ini.

Dengan beasiswa ini, saya ingin memastikan bahwa pendidikan saya tidak lagi menjadi sumber kekhawatiran bagi mereka. Selain itu, saya berharap adik saya bisa mendapatkan apa yang dia butuhkan tanpa harus selalu menunggu atau menabung terlalu lama. Saya ingin dia merasakan kesempatan yang sama seperti yang pernah saya rasakan, tanpa terbatas oleh kondisi ekonomi keluarga.

Sejak kecil, orang tua saya selalu mengajarkan pentingnya berbaur dengan lingkungan sekitar, atau dalam budaya Jawa disebut “srawung”. Sejak SMP, saya sudah mulai aktif dalam berbagai kegiatan sosial, baik di sekolah maupun di masyarakat. Saya selalu merasa bahwa berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain memberikan banyak pelajaran berharga. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, saya belajar tentang kepedulian, kerja sama, tanggung jawab, dan bagaimana saling membantu bisa membuat perbedaan nyata dalam kehidupan seseorang.

Ketika memasuki dunia perkuliahan, saya bergabung dengan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus, yaitu KOMSTAR UAJY. Pada periode pertama, saya ikut serta sebagai anggota, dan di periode berikutnya, saya memberanikan diri untuk menjadi pengurus divisi humas, di mana saya bisa terus mengembangkan diri sekaligus berkontribusi dalam kegiatan sosial. Saya percaya bahwa ilmu yang saya peroleh selama kuliah tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga harus bermanfaat bagi orang lain. Dengan terlibat dalam UKM dan berbagai kegiatan sosial, saya berusaha menerapkan pengetahuan yang saya dapat untuk membantu masyarakat sekitar. Saya yakin bahwa dengan terus berbaur dan berkontribusi dalam masyarakat, saya tidak hanya memperkaya diri dengan pengalaman, tetapi juga membantu menciptakan perubahan yang berarti bagi orang-orang di sekitar saya. Inilah cara saya menghargai ajaran orang tua, dan mewujudkan mimpi untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi sesama.

Mimpi dan cita-cita masa depan saya adalah bekerja di salah satu perusahaan besar dan menjadi konsultan bisnis yang sukses. Saya percaya bahwa melalui posisi ini, saya bisa belajar banyak tentang dunia bisnis dan strategi, serta mendapatkan pengalaman berharga yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Uang hasil kerja keras saya nantinya akan saya tabung, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk mewujudkan impian saya dalam mendirikan beberapa usaha sosial. Salah satu rencana saya adalah membangun kos-kosan atau membuka jasa laundry yang dapat membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kurang mampu. Dengan usaha ini, saya tidak hanya ingin mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup orang-orang di sekitar saya. Saya ingin memberikan kesempatan bagi mereka yang mungkin selama ini kesulitan mencari pekerjaan, agar bisa mandiri dan memiliki penghasilan tetap.

Terkait komitmen saya terhadap Beasiswa KAMAJAYA, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan. Saya melihat beasiswa ini bukan hanya sebagai bantuan finansial, tetapi juga sebagai wadah untuk belajar dan berkembang bersama dengan teman-teman yang memiliki semangat yang sama. Setelah lulus nanti, saya ingin mengembalikan apa yang telah saya terima dengan cara membantu mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit, seperti yang pernah dialami keluarga saya. Melalui program-program sosial yang saya rencanakan, saya berharap dapat memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk meningkatkan keterampilan, mengembangkan diri, dan mencapai kemandirian ekonomi.

Saya ingin menjadi bagian dari perubahan positif dalam masyarakat, memberikan harapan, dan membantu mereka yang membutuhkan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dengan komitmen dan tekad yang kuat, saya yakin bahwa mimpi-mimpi ini bisa terwujud, sambil tetap berkontribusi pada masyarakat dan membantu mereka yang berada dalam kondisi serupa dengan apa yang pernah saya alami. Dengan segala usaha dan kerja keras yang telah saya lakukan, saya yakin bahwa mimpi-mimpi saya bukan sekadar angan-angan. Saya percaya bahwa dengan doa dan usaha yang tak pernah putus, saya akan bisa mencapai semua yang saya cita-citakan, serta memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga saya dan masyarakat luas.

PKL saat SMK ditugaskan bekerja di bagian kantor dan langsung di bagian swalayan depan, 30 Mei 2021, Pamella dua Swalayan Kota Yogyakarta.
Kegiatan sosial di masyarakat desa sebagai pengurus divisi takbir di malam takbir saat ramadhan menuju lebaran, 20 April 2023, Srimulyo Piyungan Bantul.
Mengikuti rangkaian kegiatan sebagai panitia kudyadani bestari 2024 di Kampus, sebagai divisi humas yang bertugas lapangan menjadi LO, 31 Mei 2024, Student Center UAJY kampus 2 Sleman.
Perkenalan pengurus KOMSTAR UAJY dalam rangkaian acara welcome party perkenalan anggota baru, 30 September 2023, Ruang seminar kampus 3 UAJY Sleman.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA