KAMAJAYA Scholarship / Kisah/Kesaksian/Testimoni  / Kisah Penerima Beasiswa: Menjalani Dunia Sunyi dengan Percaya Diri

Kisah Penerima Beasiswa: Menjalani Dunia Sunyi dengan Percaya Diri

Saya, Kevin Edgard Halim, merasa haru, lega, dan syukur bercampur menjadi satu pada tanggal 21 Mei 2025. Hari itu, setelah melalui ujian pendadaran, perjalanan akademis saya dinyatakan selesai. Bagi saya, yang menavigasi dunia perkuliahan sebagai seorang tuna rungu, momen itu terasa lebih dari sekadar kelulusan. Itu adalah sebuah penegasan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari sebuah kemampuan, terutama ketika ada pihak yang percaya dan membukakan jalan. Di balik pencapaian ini, ada nama Beasiswa KAMAJAYA yang perannya begitu fundamental. Esai ini adalah cara saya untuk berbagi cerita dan menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga.

Kilas balik ke tahun 2021, saya menerima pengumuman lolos seleksi sebagai mahasiswa baru Program Studi Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Tentu ada rasa bangga, namun ada juga kegelisahan yang nyata. Bagaimana saya akan membiayai semuanya? Di tengah ketidakpastian itulah, kabar baik datang. Saya dinyatakan diterima sebagai salah satu penerima Beasiswa KAMAJAYA Batch 7. Bantuan itu bukan sekadar angka, melainkan sebuah titik balik. Ia adalah pesan kepercayaan yang kuat, sebuah amanah yang mendorong saya untuk membuktikan bahwa saya bisa.

Dunia perkuliahan Informatika UAJY langsung menghadapkan saya pada tantangan nyata. Awalnya, dunia pemrograman terasa seperti labirin. Saya ingat betul menatap layar berjam-jam, mencoba memahami sintaksis Python atau Java, dan mencari satu kesalahan kecil yang membuat seluruh program gagal. Di saat-saat seperti itu, dukungan KAMAJAYA Scholarship menjadi penopang utama. Saya tidak perlu membagi fokus dengan mencari pekerjaan sampingan. Semua energi saya bisa curahkan untuk memecahkan kode dan memahami logikanya. Kestabilan finansial ini memberi saya waktu dan sumber daya untuk benar-benar tenggelam dalam proses pemecahan masalah, hingga akhirnya merasakan kepuasan saat program yang saya rancang dari nol berhasil berjalan sempurna.

Puncak dari semua itu terwujud dalam skripsi saya yang berjudul “Analisis Perbandingan Model Naïve Bayes, IndoBERT, dan XGBoost untuk Klasifikasi Sentimen dan Preferensi Toko Produk Elektronik di Tokopedia”. Skripsi ini bukan lagi sekadar tugas akhir, melainkan sebuah proyek personal yang mendalam. Di dunia saya yang hening, saya menemukan cara untuk ‘mendengar’ ribuan suara pelanggan yang tersembunyi di dalam data ulasan produk. Saya melatih model kecerdasan buatan untuk bisa merasakan dan mengklasifikasikan opini mereka. Inilah cara saya untuk bersuara, yaitu menerjemahkan data yang bisu menjadi sebuah wawasan yang berguna.

Proses menyelesaikan penelitian yang kompleks ini, mulai dari mengumpulkan data, melatih model komputasi yang berat, hingga menganalisis hasilnya, adalah sebuah perjalanan yang menuntut fokus total. Saya bisa mendedikasikan seluruh waktu dan energi saya untuk proyek ini. Sebuah kesempatan berharga yang sepenuhnya dimungkinkan oleh dukungan dari Beasiswa KAMAJAYA.

Hari ujian pendadaran adalah panggung pembuktian terakhir. Di hadapan Dosen Pembimbing yang telah sabar mengarahkan dan para Dosen Penguji yang kritis, saya mempertahankan setiap argumen dan metodologi penelitian saya. Saya menjawab setiap pertanyaan, bukan hanya dengan teori, tetapi dengan keyakinan dari hasil kerja keras berbulan-bulan. Ketika kata “lulus” diucapkan, nama KAMAJAYA Scholarship adalah yang pertama terlintas dalam benak saya. Gelar Sarjana Komputer ini adalah buah dari kepercayaan yang telah ditanamkan kepada saya dan sesama penerima Beasiswa KAMAJAYA, khususnya Batch 7.

Kepada segenap donatur dan keluarga besar KAMAJAYA Scholarship, izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih yang paling tulus. Bapak/Ibu mungkin tidak pernah mendengar suara saya, namun kepercayaan yang Bapak/Ibu berikan melalui KAMAJAYA Scholarship telah memberi saya suara dalam bentuk lain, yaitu suara karya dan inovasi. Bapak/Ibu tidak hanya berinvestasi pada pendidikan seorang mahasiswa, tetapi juga menanamkan keyakinan bahwa di dalam setiap keterbatasan, terdapat potensi yang tak terbatas. Bapak/Ibu telah membuktikan bahwa kepedulian sejati mampu melihat melampaui apa yang tampak dan mendengar melampaui apa yang terdengar.

Terima kasih telah menjadi cahaya dalam perjalanan saya. Gelar ini saya persembahkan untuk Tuhan, orang tua, dan untuk setiap insan berhati mulia di KAMAJAYA Scholarship yang telah percaya pada mimpi saya.

Yogyakarta, 16 Juni 2025

Kevin Edgard Halim
Mahasiswa Program Studi Informatika UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-7

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA