KAMAJAYA Scholarship / Opini  / Opini: Kepedulian terhadap Sesama

Opini: Kepedulian terhadap Sesama

Kepedulian terhadap sesama merupakan salah satu nilai yang membedakan manusia sebagai makhluk sosial. Di tengah keramaian kehidupan modern yang sering kali mementingkan pencapaian individual, kita sering kali lupa bahwa kebahagiaan tidak bisa diraih sendirian. Setiap hari, di sekitar kita ada orang-orang yang membutuhkan uluran tangan, baik dalam bentuk bantuan materi, dukungan moral, atau sekadar perhatian tulus. Kepedulian ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang memahami bahwa kita semua saling terhubung dalam jalinan kehidupan yang kuat.

Sayangnya, dalam era digital ini, kita sering terjebak dalam era individualisme yang membuat kita merasa terpisah dari penderitaan orang lain. Media sosial memang menghubungkan kita secara virtual, tetapi sayangnya sering membuat kita semakin jauh dari empati nyata. Kita lebih mudah memberikan “like” pada postingan tentang bantuan kemanusiaan daripada benar-benar turun tangan membantu tetangga yang sedang kesulitan. Fenomena ini mencerminkan krisis kepedulian yang perlu segera diatasi sebelum kita kehilangan rasa kemanusiaan kita.

Kepedulian terhadap sesama tidak selalu harus dalam bentuk yang besar. Kadang-kadang, tindakan sederhana seperti mendengarkan keluh kesah teman, membantu orang tua yang susah di jalan, atau sekadar tersenyum kepada orang yang terlihat murung bisa memberikan dampak yang luar biasa. Setiap orang memiliki kapasitas untuk peduli, terlepas dari status ekonomi atau posisi sosialnya. Yang terpenting adalah kesediaan untuk membuka mata dan hati terhadap kebutuhan orang lain di sekitar kita.

Dampak positif dari kepedulian terhadap sesama tidak hanya dirasakan oleh penerima bantuan, tetapi juga oleh si pemberi. Ketika kita membantu orang lain, kita merasakan kepuasan batin yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Hal ini terjadi karena pada dasarnya manusia diciptakan untuk saling membantu dan berbagi. Kepedulian juga menciptakan efek yang positif, di mana orang yang pernah dibantu cenderung akan membantu orang lain ketika mereka mampu. Dengan demikian, terciptalah lingkaran kebaikan yang dapat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Untuk membangun budaya kepedulian yang kuat, kita perlu memulainya dari diri sendiri dan masyarakat terdekat. Pendidikan tentang empati dan kepedulian harus dimulai sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah. Jika setiap individu berkomitmen untuk peduli terhadap sesama, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan bermartabat. Kepedulian bukan hanya pilihan, tetapi keharusan moral yang akan menentukan masa depan peradaban manusia.

Yogyakarta, 3 Juli 2025

Yohanes Rdo Swastianto
Mahasiswa Program Studi Manajemen UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5

Image by Michal Jarmoluk from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA