Juandri Tansi Dendo

Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY Prodi Akuntansi

Terbang Tidak Harus dengan Kedua Sayap

Syalom, perkenalkan nama lengkap saya Juandri Tansi Dendo biasa dipanggil Juan. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 Program Studi Akuntansi di Universitas Atma JayaYogyakarta. Sejauh ini saya sudah memasuki semester 6. Saya lahir pada tanggal 4 Januari 2004 di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Saya mempunyai dua orang adik, adik saya yang pertama perempuan dan yang terahir laki-laki. Adik saya yang perempuan sedang menempuh pendidikan SMA, dan adik saya yang terakhir laki-laki sedang menempuh Sekolah Dasar. Mereka bersekolah di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2010 saya mulai masuk di SD sampai dengan 2016. Selesai SD saya lanjut di SMP dan saya memutuskan untuk melanjutkan SMP di kota kecil di Sumba, yaitu kota Tambolaka.

Pada tahun 2016 saya melanjutkan Sekolah Menengah Pertama. Saat saya baru masuk SMP dan mengikuti pembelajaran selama 8 hari, saya mendengar kabar bapak saya kecelakaan pada saat kembali dari kos saya menuju ke rumah, dan dinyatakan koma di rumah sakit. Selama 7 hari koma di rumah sakit, tepat pada hari Selasa saya kehilangan sosok hebat saya yaitu almarhum bapak saya. Setelah almarhum bapak saya dikuburkan, beberapa bulan kemudian saya kembali mengikuti pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama, dan mulai sejak saat itu saya jauh dari mama saya sampai dengan saya selesai Sekolah Menengah Atas. Waktu itu saya tinggal dengan kenalan almarhum bapak saya. Kenalan almarhum bapak saya tersebut memiliki sebuah toko otomotif dan toko penyedia barang bangunan. Ketika saya tinggal di rumah teman bapak saya, saya membantu teman bapak saya untuk bekerja di tokonya ketika saya sudah balik dari sekolah. Syukurnya saya selalu mendapatkan uang jajan dari mereka, mereka membantu mengurangi pengeluaran mama saya. Tapi sekarang saya melanjutkan pendidikan jenjang perkuliahan, mama saya yang membiayai kuliah saya dan biaya hidup saya dengan seorang diri.

Mama saya memperoleh pendapatan dari usaha kecil-kecilan dagang sembako di sebuah pedesaan. Mama saya membeli barang sembako dari kota dan menjualnya di pedesaan tempat kami tinggal. Mama saya bekerja keras untuk kebutuhan kami bertiga. Mama saya jualan di pasar pada hari senin, rabu, kamis, dan sabtu. Pasar tersebut merupakan tolak ukur pemasukan mama saya, kalau barang yang dijual laku terjual akan memperoleh laba kalau tidak terjual maka tidak memperoleh laba. Kondisi usaha orang tua saya berkurang karena kondisi ekonomi orang-orang di sekitar pedesaan kami menurun akibat kekeringan yang berkepanjangan tahun ini. Musim hujan yang datangnya terlambat membuat pertanian dan sumber pendapatan orang-orang di sana tidak ada. Sebagian besar pendapatan orang-orang di lingkungan tempat mama saya tinggal bergantung dari pertanian. Target konsumen mama saya hanya orang-orang di sekitar rumah kami dan di pasar dengan persaingan yang luas dan banyak, mengakibatkan laba yang diperoleh dari usaha semakin kecil.

Saya berasal dari orang tua yang berpendidikan rendah. Mama saya hanya lulus SMP dan tidak melanjutkan SMA. Walaupun mama saya hanya lulusan SMP, saya bangga lahir dari ibu yang sangat kuat, yang sangat menyayangi kami tiga bersaudara. Mama saya selalu mengajarkan saya bagaimana menjadi pribadi yang baik dan kuat. Mama saya juga aktif dalam gereja di tempat kami tinggal. Saya tinggal jauh dari mama saya selama 6 tahun. Puji Tuhan di tempat saya tinggal, orang-orangnya sangat baik. Mereka juga sangat aktif di gereja dan mereka mendidik saya dengan sangat baik. Hidup saya di rumah teman almarhum bapak saya, memanglah banyak cerita yang berkesan karena saya dapat bertemu banyak teman dari berbagai daerah dan selalu berganti-ganti setiap bulan dan tahun. Banyak pelajaran yang saya dapat dari mereka yang memiliki latar belakang yang berbeda. Saya bisa berteman dengan yang sudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga.

Sekarang saya tinggal di kost Home Training, yang merupakan tempat ibadah PMK MELISIA CHRISTI. Saya tinggal di HT ini dengan teman pengurus PMK MELISIA CHRISTI yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang yang berbeda. Walaupun itu saya senang bisa beradaptasi cepat dengan mereka di sini. Saya tinggal di HT belum sampai 4 bulan tapi sudah akrab dengan satu sama lain. Biaya kos di HT termasuk fasilitas WIFI, listrik, dan air. Saya mendapatkan uang kiriman dari mama saya yang jumlahnya tidak menetap dan saya berusaha untuk sehemat mungkin agar kebutuhan saya tercukupi. Puji Tuhan, saya sering mendapatkan makanan gratis dari majelis gereja di Gereja Kristen Nazarene Filadelfia. Ketika mereka mengadakan rapat majelis di gereja sering sekali membagi makanan yang lebih untuk kami pengurus di gereja dan saya juga selalu rajin hadir ketika ada acara dari jemaat atau majelis. Kami mendapatkan undangan untuk pengurus pemuda dan selalu mendapatkan makanan dari acara-acara tersebut.

Saya juga aktif di beberapa organisasi di kampus dan di luar kampus, contohnya saya mulai bergabung di Himpunan Mahasiswa Pogram Studi Akuntansi pada tahun 2023 dan saya pernah menjadi panitia Accounting Action Day. Saya menjadi anggota keamanan di kepanitiaan itu. Setelah seminar Accounting Action Day, saya ditawari menjadi koordinator keamanan, di divisi DIKJAR, sayangnya saya tidak menerimanya karena saya merasa banyak tanggung jawab yang sudah saya ambil sebelumnya. Saya merasa tidak sanggup karena saya akan kesulitan membagi waktu. Selain itu juga saya pernah menjadi panitia gathering night sebagai anggota Korlap, terlibat dalam kepanitiaan HUT KOMANTA sebagai angota perkap, pengurus PMK Melisia Christi, koordinator Perkap di dalam acara perayaan ulang tahun ke-43 PMK Melisia Christi. Di luar kampus saya terlibat sebagai pengurus gereja, sebagai pengurus pemuda di Gereja Kristen Nazarene Filadelfia. Pada Januari 2023 saya menjadi anggota kepengurusan pengajaran, dan pada tahun 2024 sampai sekarang saya dipilih sebagai koordinator pengajaran. Saya juga pernah menjadi koordinator acara di acara Natal tahun 2023 di Gereja Kristen Nazarene Filadelfia, saya juga terpilih menjadi ketua Ret-Ret di GKNF, dan masih banyak kepanitiaan yang sudah saya ikuti di gereja. Saya juga sangat aktif pelayanan di persekutuan pemuda GKNF.

Cita-cita saya setelah saya lulus kuliah S1, saya ingin menjadi konsultan pajak. Saya bercita-cita menjadi konsultan pajak karena pengalaman masa SMA dan SMP saya yang tinggal di rumah seorang pengusaha. Saya melihat bahwa seorang konsultan pajak memiliki pendapatan yang banyak pada saat dia menghitung pajak dan dibayar oleh pemilik usaha tersebut. Semoga semua cita-cita saya dapat tercapai.