Harapan dan Hasil

Oleh: Nathasya Hillary

Saya ingat sekali pertama kali mendengar informasi tentang KAMAJAYA Scholarship, saya teramat senang karena moment ini menjadi peluang yang cukup besar untuk saya dapat menyelesaikan studi S1 saya. Namun, di samping itu saya juga tidak cukup yakin bahwa saya dapat masuk lolos seleksi mengingat salah satu persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ini adalah maksimal semester 8. Sementara di kala saat itu secara angkatan 2012 berarti saya sudah menginjak semester 12. Tetapi dengan semangat, kemauan yang tinggi, dan harapan yang besar saya belajar untuk “ikuti saja dulu” dengan melengkapi semua berkas yang diminta sebagai seleksi pertama. Kebetulan saya berasal dari Poso, Sulawesi Tengah dan itu merupakan daerah yang cukup jauh untuk saya mengurus persyaratan dokumen yang diminta KAMAJAYA Scholarship.

Saya tidak putus asa, saya memohon kepada Oma (ibu kandung mama saya) untuk mengurus semua persyaratan beasiswa seperti scan ijazah/raport SD, SMP, SMA, dan mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ke kantor kecamatan untuk saya. Dengan senang hati Oma saya di kampung bersedia mengurus semuanya sekalipun Oma saya kurang paham dengan cara scan dokumen dan lain-lain tetapi Oma saya berusaha dan mendoakan supaya saya dapat beasiswa ini. Hingga saat ini, hanya Oma saya yang dapat diandalkan di keluarga saya dikarenakan kedua orang tua saya sudah berpisah dan mama saya dalam kondisi sakit yang tidak memungkinkan untuk mengurus semua yang saya butuhkan. Saya sangat bersyukur sekali punya Oma yang masih sehat dan kuat, yang selalu mendukung terutama senantiasa mendoakan saya dan kedua adik saya. Semua persyaratan seleksi berkas saya dapat penuhi sesuai dengan waktu yang diberikan.

Sejak saat itu saya deg-degan dan dalam pikiran saya “Apakah saya dapat dipertimbangkan untuk menerima Beasiswa KAMAJAYA?” Saya selalu berdoa dan tetap percaya kalau Tuhan mengijinkan saya masuk kuliah, Tuhan pasti membantu menyelesaikan persoalan saya. Ayat Firman Tuhan yang selalu saya pegang hingga saat ini adalah “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”- Filipi 4:13. Itu yang menjadi thema dalam hidup saya. Itulah sebabnya kenapa saya tidak mengeluh sama sekali dengan persyaratan yang diminta dari KAMAJAYA Scholarship, karena saya percaya Tuhan tidak pernah memberikan kita masalah lebih dari kekuatan kita artinya selalu ada cara dan solusi dari setiap masalah, tinggal kita sendiri mau berdiam diri dalam masalah tersebut atau berusaha keluar dari masalah tersebut.

Singkat cerita, tiba suatu saat saya dapat kabar melalui Whatsapp kalau saya lolos seleksi tahap administrasi sehingga saya berpikir berarti saya memiliki peluang untuk mendapat beasiswa. Seleksi wawancara pun saya ikuti, padahal di kala itu saya juga sedang bekerja di salah satu perusahaan di Jogja sehingga saya berusaha membagi waktu dengan waktu yang sangat mepet untuk dapat mengikuti seleksi wawancara di kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya datang ke kampus 2 before time dengan harapan saya mendapat urutan pertama untuk di wawancara sehingga saya dapat pergi bekerja kembali, dan benar saya mendapat urutan pertama di wawancara saat itu. Dalam sesi wawancara setiap pertanyaan saya jawab dengan sujujur-jujurnya. Saya sebenarnya memang tidak lolos pada seleksi beasiswa KAMAJAYA reguler, namun ternyata ada donatur KAMAJAYA Scholarship yang mengikuti proses seleksi dan beliau bersedia untuk menjadi sponsor saya melalui KAMAJAYA Scholarship. Hingga tiba saatnya di pengumuman hasil seleksi Beasiswa KAMAJAYA, saya dinyatakan lolos seleksi. Saat itu, saya hanya dapat menangis dan teramat berterima kasih kepada Tuhan, saya merasakan betapa bersyukurnya saya, Tuhan telah membantu sehingga ada donatur yang bersedia memberikan saya kesempatan untuk dapat menerima beasiswa ini. Saya yang tidak layak, tapi dilayakkan. Saya yang memiliki banyak keterbatasan, tapi kebaikan Tuhan tidak ada batasan di dalam hidup saya. Saat ini saya mau katakan betapa baiknya Tuhan di dalam hidup saya hingga 24 tahun ini, terlalu banyak kejadian yang dahsyat dan ajaib yang dapat saya rasakan.

Saya masuk dan menjadi bagian dari komunitas Penerima Beasiswa KAMAJAYA. Saya pikir awalnya karena saya minoritas (angkatan tua sendiri), teman-teman yang lain akan tidak banyak bicara dengan saya, tetapi semua itu salah besar. Selain beasiswa yang saya dapatkan, saya mendapatkan keluarga baru yang begitu peduli terutama yang saya dapat dari Pengurus KAMAJAYA Scholarship yang selalu follow up dan membantu mencari donatur yang bersedia membantu saya, memberikan semangat dan motivasi, dan teman-teman penerima beasiswa yang saling membantu, saling menopang, dan menguatkan satu sama lain. Saya juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada setiap donatur yang sudah merelakan untuk membantu saya. Mungkin saya tidak tahu siapa namanya bahkan tidak kenal dengan donatur yang membantu saya, tetapi setiap kali angsuran kuliah saya terbayarkan saya mengambil waktu untuk berdoa khusus kepada donatur-donatur yang begitu peduli kepada kami karena saya percaya Tuhan pasti tahu dan melihat, biar semuanya dikembalikan berlipat kali ganda. Saat ini total beasiswa yang sudah saya terima sebanyak Rp. 9.520.000.- dan kemarin saya mendapat kabar dari salah pengurus KAMAJAYA Scholarship kalau saya mendapatkan tambahan lagi sebesar Rp. 3.000.000 dari seorang donatur untuk membantu menyicil tunggakan SPP saya. Hingga saat ini tunggakan SPP saya masih ada sebesar Rp. 18.745.000.-

Kalau bukan karena Tuhan dan hati para donatur yang tergerak untuk membantu, saya tidak punya kesempatan untuk menyelesaikan kuliah saya. Saya berterima kasih Tuhan, para donatur, dan semua pengurus KAMAJAYA Scholarship yang telah memberikan saya harapan dan kesempatan.

Yogyakarta, 21 November 2018
Nathasya Hillary
Penerima Beasiswa KAMAJAYA
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi UAJY, Angkatan 2012