KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Penghibur di Dalam Penderitaan

Lentera Atma: Penghibur di Dalam Penderitaan

Seringkali kita berpikir bahwa semakin kita dekat dengan Tuhan, maka kita tidak akan mengalami penderitaan. Sebaliknya, kita berpikir bahwa semakin menjauh dengan Tuhan maka banyak penderitaan yang akan datang. Seakrab apapun seseorang dengan Tuhan, dia juga pernah mengalami penderitaan. Bahkan, orang-orang mempunyai pikiran bahwa orang-orang yang menderita adalah orang yang jauh dari Tuhan. Begitu juga dengan kita saat ini, cenderung berpendapat bahwa orang-orang yang mengalami penderitaan karena tidak diberkati Tuhan.

Ada penderitaan yang hadir karena keberdosaan dan ada juga penderitaan yang hadir karena sebuah misteri. Orang yang menerima penderitaan bukan berarti orang yang dibenci oleh Tuhan. Kita dengan mudah berpikir bahwa Tuhan tidak beserta kita ketika kita sedang mengalami sebuah penderitaan. Penderitaan itu tidak selalu buruk karena penderitaan bisa membuat kita memperoleh penghiburan, menguatkan kita, dan bahkan bisa membantu orang lain karena pengalaman penderitaan yang kita alami. Penderitaan tidak hanya menghasilkan penghiburan, tetapi juga menghasilkan keselamatan. Mungkin kita pernah berdoa meminta agar Tuhan melembutkan hati kita, membuat kita lebih sabar, atau membuat kita semakin rendah hati. Tuhan mengabulkan doa kita dengan mengasah hati kita. Tanpa kita sadari, penderitaan yang kita dapat adalah hasil dari doa kita, namun bukan berarti doa itu selalu menghasilkan penderitaan. Dengan kita mendoakan perubahan hati artinya kita memiliki keinginan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik meskipun melalui proses yang tidak menyenangkan.

Lalu, apa baiknya penderitaan untuk hidup kita?

Supaya kita mengalami dan mengenal penghiburan dari Tuhan. Dialah pribadi utama yang memberikan penghiburan bagi kita. Orang yang mendapat penghiburan adalah orang yang diperkenankan di hadapan Tuhan. Tuhan sama sekali tidak pernah memberikan penderitaan bagi kita, tapi Tuhan mengizinkan penderitaan terjadi supaya kita bisa memanifestasi pribadi-Nya.
Penderitaan ada supaya kita sadar bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri. Mengandalkan diri sendiri adalah musuh dalam hidup kita. Tuhan menjadikan kita supaya kita bisa menyelamatkan diri dari kegagalan yang sama di dosa lama. Tuhan tidak semata-mata mengizinkan penderitaan terjadi untuk merendahkan kita.

Image by StockSnap from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA