Opini: Kendala Proses Pembelajaran pada Situasi Pandemi Covid-19
WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona telah menyebar secara luas di dunia. Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.
Pada awalnya, virus corona ini ditemukan pertama kali di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 yang kemudian dengan cepat menyebar hampir ke seluruh dunia. Pandemi COVID-19 ini menimbulkan banyak perubahan dalam faktor kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan yang juga terdampak hingga saat ini. Hampir sama dengan situasi di negara lain, untuk mencegah penularan COVID-19 ini semua sekolah di Indonesia ditutup hingga jangka waktu yang belum dapat ditentukan. Proses pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau biasa disebut dengan sekolah online. Sistem pembelajaran mengalami perubahan drastis, yang semula sekolah dilaksanakan secara tatap muka antara guru dan siswa di kelas, namun kini menjadi secara jarak jauh dari rumah masing-masing. Tentunya hal ini menghambat kelancaran proses pembelajaran yang sudah diterapkan sebelumnya.
Pada situasi yang masih rawan ini, membuat tantangan baru baik bagi siswa maupun guru yang diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan perubahan proses pembelajaran secara jarak jauh. Para guru juga harus pandai-pandai dalam membuat proses pembelajaran jarak jauh menjadi menarik dan dapat diterima oleh para siswa. Banyak pilihan dan metode media pembelajaran jarak jauh yang dapat digunakan, seperti media sosial hingga Learning Management System (LMS) yang telah disediakan. Masih beruntung proses pembelajaran dapat dilakukan walaupun secara daring.
Beberapa daerah dengan keterbatasan sarana dan prasarana serta jauh dari jangkauan internet akan sangat sulit bagi para siswa ataupun guru dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
Semua media yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh sebetulnya sudah cukup memadai dan baik adanya untuk digunakan sebagai pendukung, namun masih banyak guru yang harus melakukan penyesuaian dengan kemajuan teknologi saat ini. Secara khusus dalam pembelajaran secara daring ini membuat siswa memiliki sebuah pengalaman baru dalam belajar. Pembelajaran secara daring dirancang untuk memberikan manfaat yang sama seperti dengan sekolah tatap muka. Guru juga harus melakukan penyesuaian dalam memberikan materi dan tugas kepada siswa, karena guru tidak dapat “membaca” keadaan para siswa yang melaksanakan proses pembelajaran secara daring (di rumah masing-masing) tanpa melihat bahasa tubuh para siswa secara langsung. Di masa sekarang ini, guru menjadi lebih sulit menjalankan perannya karena harus beradaptasi dengan sistem baru yang mengharuskan para guru untuk bisa menjadi lebih kreatif agar tidak terasa membosankan bagi siswa.
Dalam masa pandemi ini, tentu ada banyak hal yang menjadi kendala dan harus dikatakan sebagai hal yang wajar, seperti masalah dalam jaringan internet ataupun listrik, serta dalam hal pencapaian nilai yang kurang maksimal karena masih kurangnya pemahaman materi yang disampaikan secara daring. Meskipun demikian, siswa juga harus tetap memikirkan bahwa pendidikan ini juga dapat menentukan masa depan mereka walaupun dengan banyak kendala namun semangat untuk belajar harus tetap berjalan. Upaya yang dilakukan untuk pendidikan ini tidak hanya pada masa pandemi COVID-19, namun setelah pandemi usai nanti perlu disiapkan langkah-langkah antisipasi untuk kembali mengejar capaian pembelajaran yang mungkin belum terwujud secara maksimal. Semoga di tahun 2022 kegiatan pembelajaran daring dapat dilaksanakan lebih optimal sehingga menjadi awal yang baik dalam mewujudkan kembali semangat belajar walaupun masih dalam situasi pandemi.
Yogyakarta, 9 Desember 2021
Yohanes Rdo Swastianto
Mahasiswa Program Studi Manajemen UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5
Image by Steven Weirather from Pixabay
No Comments