Lentera Atma: Bijak Bermedia Sosial
Sejak dahulu, Tuhan sudah berfirman dalam Amsal 12:18, dikatakan, “Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan, tidak seperti orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang.”
Era global dan kecanggihan teknologi saat ini, kita bisa mudah mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi, berkirim pesan, hiburan foto dan video, surat kabar lokal, nasional dan internasional dengan cepat. Perkembangan ini membawa kemudahan bagi masyarakat dunia dan istilah yang sering kita dengar saat ini adalah “Netizen” dari kata Internet dan citizen (warga, penduduk).
Namun, kita sama-sama mengetahui saat ini, sedang marak kegiatan negatif melalui media sosial. Penyebaran berita-berita hoax, ujaran kebencian, SARA, pem-bully-an, pembodohan, penipuan, pemecah belah, dan banyak lainnya. Konten-konten seperti ini yang paling banyak diminati, dikomentari, dibagikan, dan paling laris untuk diperbincangkan di masyarakat. Banyak konten yang hanya menyampaikan info setengah-setengah, sehingga netizen akan beramai-ramai mem-bully dan menghujat, padahal belum tentu kebenarannya seperti itu.
Jejak digital untuk korban bully, korban kesalahpahaman akan selalu tertinggal hingga kapan pun. Kebijakan penggunaan media sosial haruslah diperhatikan dengan baik. Sedangkan bagi anak-anak di bawah umur, sebaiknya tidak diberikan dahulu atau dalam pengawasan orang tua. Teknologi yang semakin berkembang tidak ada batasan akan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat. Jika kemunduran pemikiran terus terjadi, maka akan menimbulkan kualitas SDM yang rendah.
Masyarakat harus paham bahwa tidak semua hal harus diikuti, dipercaya secara instan. Perlu mencari kebenaran dalam setiap hal. Dengan demikian, media sosial yang diciptakan hanya akan bermanfaat positif bagi pencipta dan penggunanya. Jadilah netizen yang bijaksana, seperti dalam Amsal 14:15, “Orang bijak memperhatikan langkahnya, dan tidak mempercayai semua perkataan seperti orang yang tak berpengalaman.”
No Comments