KAMAJAYA Scholarship / Coretan Mahasiswa  / Coretan Mahasiswa: Generasi Childfree

Coretan Mahasiswa: Generasi Childfree

Generasi yang lahir di tahun 1996 sampai 2010 dinamakan Generasi Z. Generasi ini juga dikenal dengan generasi internet yang mana mereka tumbuh dengan perkembangan teknologi khususnya internet yang sangat pesat, sehingga generasi ini dominan memilih kehidupan yang efektif dan efisien. Dari gaya hidup seperti ini, banyak yang memilih untuk childfree atau bisa dikatakan enggan memiliki anak. Salah satu Youtuber Indonesia Gita Savitri menganut childfree. Ada beberapa hal yang membuat mereka memilih childfree, seperti tidak siap menjadi orang tua yang baik dan menganggap memiliki anak hanya membuang waktu dan uang. Kemudian, Generasi Z juga cenderung memiliki tanggung jawab sosial dan tuntutan dari orang tua yang tinggi. Tuntutan ini menyebabkan generasi ini menjadi workaholic dan bercita-cita menginginkan hidup yang makmur dan independen.

Jika ditelusuri lebih lanjut, memilih untuk childfree tidak selamanya negatif. Ada beberapa dampak positif, seperti misalnya mengurangi ledakan jumlah populasi manusia. Seperti yang kita ketahui, khususnya di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi sehingga masih banyak anak-anak yang terlantar dan hidup dengan tidak berkecukupan. Ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali bisa menyebabkan tumbuhnya rantai kemiskinan. Nah, dengan adanya childfree ini, laju pertumbuhan jumlah penduduk bisa berkurang dan permasalahan sosial turut berkurang. Hal ini

juga bisa memutus rantai kemiskinan yang ada di Indonesia.

Selain dampak positif, maka terdapat dampak negatifnya juga jika childfree ini terus dilakukan. Semakin lama, suatu negara akan kekurangan jumlah penduduk yang menyebabkan negara tersebut kekurangan jumlah angkatan kerja baru. Efek domino seperti ini juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara menjadi berkurang dan menyebabkan negara tersebut sulit berkembang.

Terlepas dari plus minus childfree, semua hal perlu keseimbangan, artinya jumlah Generasi Z yang memilih childfree juga harus diimbangi jumlah Generasi Z yang menolak childfree. Bukankah hal apapun pasti akan menimbulkan dampak negatif jika berlebihan? Jadi, semua harus seimbang. Mari kita hidup dalam keseimbangan.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA