KAMAJAYA Scholarship / Opini  / Opini: Antara Produktivitas dan Mahasiswa

Opini: Antara Produktivitas dan Mahasiswa

Tentu saja, menjadi lebih efisien adalah hal yang positif bagi para mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran terhadap tanggung jawab dan komitmen mereka sebagai mahasiswa. Beban kerja akademis yang bertambah, kewajiban dalam organisasi dan komunitas untuk mereka yang aktif terlibat, serta tugas-tugas lain yang harus mereka lakukan demi masa depan yang sukses, seperti magang. Semuanya berkontribusi terhadap kegiatan yang produktif. Tidak hanya itu, tugas-tugas rumah juga menjadi bagian dari tuntutan, terutama saat kuliah dilakukan dari rumah. Hal ini dilihat sebagai bentuk penghargaan terhadap orang tua. Semua ini mengakibatkan mahasiswa semakin terlibat dalam kegiatan produktif. Bahkan, mereka tidak ragu untuk mengorbankan waktu tidur, menggiring pandangan bahwa keproduktifan adalah sesuatu yang mahasiswa harus lakukan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa semua aktivitas produktif ini seharusnya menghasilkan manfaat bagi mahasiswa, terutama dalam hal perkembangan pribadi. Sayangnya, fenomena yang terjadi adalah banyak mahasiswa yang mengalami stres dan kekacauan mental, yang berdampak negatif pada kinerja tugas-tugas mereka.

Mereka merasa perlu untuk mengambil banyak peran, menerima semua tantangan yang datang, dan tidak ingin melewatkan kesempatan apa pun. Namun, akhirnya berujung pada perasaan kewalahan, kelelahan berkepanjangan, rasa cemas, dan yang paling parah, depresi. Situasi yang tidak pasti, terutama selama pandemi, telah memberi kontribusi pada kondisi ini. Mahasiswa merasa terikat oleh tekanan dan harapan untuk melakukan banyak hal sekaligus demi masa depan yang sukses, yang sering kali menghasilkan toksisitas produktivitas. Contohnya adalah tren magang. Bahkan mahasiswa baru sekarang terlibat dalam magang, sesuatu yang sebelumnya biasanya hanya dilakukan oleh mahasiswa pada semester akhir. Kegiatan digital dan belajar dari rumah telah memberi kesan bahwa ada lebih banyak waktu luang, mendorong dorongan untuk terus produktif, termasuk berpartisipasi dalam magang.

Sementara keinginan mahasiswa untuk menjadi produktif adalah niat yang baik, ini tetap perlu diimbangi dengan kemampuan untuk mengatasi semua tuntutan dengan efektif. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memahami motivasi dan tujuan masing-masing dalam berbagai kegiatan, dan tidak perlu terlalu memaksa diri untuk terlibat dalam semua hal, terutama yang tidak relevan. Pertanyaannya adalah apakah semua tingkat produktivitas ini benar-benar diperlukan, atau apakah ada momen ketika tidak melakukan segalanya juga tidak masalah?

Kemampuan untuk mengevaluasi diri dan melakukan introspeksi adalah penting. Sering kali, mahasiswa kesulitan menilai diri mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari profesional, seperti konsultasi dengan seorang psikolog. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa menyadari dampak toksisitas produktivitas terhadap kesehatan mental mereka, dan mereka memiliki keinginan untuk memperbaiki situasi tersebut.

Yogyakarta, 24 Agustus 2023

Yohanes Rdo Swastianto
Mahasiswa Program Studi Manajemen UAJY Angkatan 2021
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-5

Image by bridgesward from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA