KAMAJAYA Scholarship / Opini  / Opini: Menuju Indonesia Bebas Sampah

Opini: Menuju Indonesia Bebas Sampah

Pemilihan umum (PEMILU) memiliki peran penting dan krusial dalam perjalanan suatu bangsa, di mana rakyat memiliki kekuatan untuk menentukan arah serta nasib negaranya. Saat ini, Indonesia tengah bersiap menggelar PEMILU tahun 2024, suatu peristiwa yang akan membawa negara ini ke babak baru kepemimpinan. Dalam hiruk-pikuk persiapan yang sedang berlangsung, penting untuk merenung dan menyuarakan harapan agar PEMILU tersebut menjadi ajang demokrasi yang berkualitas dan bermartabat.

Permasalahan sampah di Indonesia masih menjadi isu krusial. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 67,2 juta ton sampah per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 27,2% yang dikelola dengan baik. Sisanya, menumpuk di tempat pemrosesan akhir (TPA) dan mencemari lingkungan.

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti:

  1. Pencemaran lingkungan yang ditandai dengan adanya sampah yang menumpuk di TPA dapat mencemari air, tanah, dan udara.
  2. Bencana banjir karena adanya sampah yang menyumbat aliran air dapat menyebabkan banjir.
  3. Potensi gangguan kesehatan dengan adanya sampah dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

Sampah bukan semata-mata masalah, tetapi juga memiliki potensi ekonomi. Pengelolaan sampah yang efektif dapat menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa contoh peluang usaha dari pengelolaan sampah yaitu adanya Bank Sampah. Masyarakat dapat mengumpulkan sampah dan menjualnya ke Bank Sampah. Sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi produk baru. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

Kita perlu melakukan aksi nyata untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

1. Pilah Sampah dari Rumah
Memilah sampah dari rumah merupakan langkah awal yang penting. Pisahkan sampah organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

2. Pengurangan Sampah
Kurangi penggunaan produk yang menghasilkan banyak sampah, seperti plastik sekali pakai. Bawa tas belanja sendiri saat berbelanja dan gunakan botol minum isi ulang.

3. Daur Ulang
Pilah sampah yang masih bisa didaur ulang dan jual ke bank sampah atau pengumpul sampah daur ulang.

4. Kompos
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

5. Edukasi dan Kesadaran
Sebarkan informasi dan edukasi tentang pengelolaan sampah kepada keluarga, teman, dan masyarakat.

Selain aksi individu, diperlukan juga upaya dari berbagai sektor untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, misalnya sektor pemerintah menerapkan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Sektor industri melakukan upaya mengurangi penggunaan bahan baku yang menghasilkan sampah dan mengembangkan produk yang ramah lingkungan. Sektor masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam program pengelolaan sampah di lingkungan tempat tinggal.

Mari bergandengan tangan, mulai dari individu, keluarga, komunitas, hingga pemerintah, untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan aksi nyata dari semua pihak, kita dapat mengubah sampah menjadi sumber daya ekonomi dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi sekarang dan masa depan. Mari bersama-sama, kita ciptakan Indonesia yang bebas sampah dan berkelanjutan!

Hentikan Sampah, Selamatkan Bumi!

Yogyakarta, 21 Maret 2024

Denise Adi Purnama
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri UAJY Angkatan 2020
Penerima Beasiswa KAMAJAYA Angkatan ke-7

Image by Hans from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA