KAMAJAYA Scholarship / Penerima Beasiswa  / Periode 2024/2025  / Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Clairine Ariella Butar Butar

Penerima Beasiswa KAMAJAYA : Clairine Ariella Butar Butar

Clairine Ariella Butar Butar

Tanggal Lahir:
Kota Asal:
Studi:

23 Desember 2004

Bukittinggi

Fakultas Teknologi Industri Prodi Teknik Industri semester 4 (Februari 2025)

Clairine Ariella Butar Butar

Mahasiswi Fakultas Teknologi Industri UAJY Prodi Teknik Industri

Pelangi setelah Badai

Perkenalkan nama saya Clairine Ariella Butar Butar, biasanya saya dipanggil Clairine ataupun Airin, saya berasal dari keluarga Katholik yang taat. Saya lahir di Jambi pada tanggal 23 Desember 2004. Saya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Meskipun saya lahir di Jambi, saya besar di Sumatera Barat tepatnya di Kota Bukittinggi. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya, kedua saudara saya dan juga nenek. Kami sekeluarga masih menumpang tinggal di rumah nenek.

Saya terlahir dari keluarga yang harmonis, mama saya dulunya adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Pada awalnya, papa saya bekerja di sebuah perusahaan manufaktur di Jambi, tidak lama setelah itu pada tahun 2005 terjadi PHK besar-besaran dan papa saya menjadi salah satu karyawan yang terkena PHK. Mama saya hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Akhirnya, orang tua saya pindah ke Bukittinggi, ke rumah orang tua dari mama saya dan memulai mencari pekerjaan di Bukittinggi. Orang tua saya membuka usaha untuk berdagang sayur di Pasar Bawah, mama saya yang dulunya seorang Ibu Rumah Tangga harus ikut bekerja. Mama dan Papa pergi ke pasar pukul 3 pagi menggunakan motor untuk membeli sayuran guna dijual. Jika telat, sayuran akan habis dan tidak ada yang bisa dijual orang tua saya. Di saat itu, Mama juga sedang mengandung adik saya dan tetap bekerja pasca seminggu melahirkan adik saya.

Awal dari usaha berdagang sayur itu sangat baik, lama-kelamaan ekonomi keluarga kami membaik, abang saya yang dulunya selalu diberi teh hangat oleh Mama karena tidak sanggup membeli susu, sudah bisa terpenuhi kebutuhannya. Tidak lupa orang tua saya sudah mulai memikirkan pendidikan kami anak-anaknya. Maka, orang tua saya terus menabung untuk pendidikan kami, karena menurut mereka pendidikan adalah hal yang paling penting membantu di masa depan. Selama kedua orang tua saya bekerja dari pagi hingga malam, saya dan saudara diurus oleh kakek dan nenek saya. Mulai dari memandikan, menyiapkan makan, dan lainnya. Hal yang selalu ditekankan kedua orang tua saya dalam dunia hidup dan kerja adalah, selalu berusaha untuk tidak meminjam uang kepada siapapun karena hal tersebut sangat rentan untuk membuat perpecahan.

Pada tahun 2019 adalah awal penurunan ekonomi di dalam keluarga saya, usaha Mama dan Papa sangat turun drastis, langganan yang dulunya membeli sayur kepada orang tua saya sudah tidak lagi berlangganan. Perubahan ekonomi tersebut sangat berdampak kepada kedua orang tua dan kami anaknya, yang dulunya jika menginginkan sesuatu orang tua saya dapat memenuhi. Namun, semenjak pandemi COVID-19 saya dan saudara saya berusaha untuk tidak membebani orang tua. Tetapi, kedua orang tua saya selalu mengatakan dan meyakinkan kami anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena kita berjalan dalam nama Yesus.

Saya tinggal di Bukittinggi di daerah perbukitan. Saya dan keluarga tinggal di rumah nenek saya sekalian merawat nenek saya yang sudah lanjut usia. Di daerah Bukittinggi, masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai pedagang sayur, karena Bukittinggi merupakan kota penghasil sayur. Karakteristik masyarakat pada kota ini adalah masyarakat yang pekerja keras dan berusaha untuk mencari jalan lain bila jalan satu tak dapat ditempuh.

Pada tahun 2020, abang saya Stillman Flobert Butar Butar memasuki jenjang perkuliahan, menyusul saya pada tahun 2023 dan tahun ini 2024 adek saya Madelberta Regina Beatrice juga memasuki jenjang perkuliahan. Banyak sekali biaya yang harus ditanggung oleh kedua orang tua saya, mulai dari biaya kuliah, biaya hidup, dan biaya lainnya. Karena orang tua saya dulunya sudah menabung akhirnya uang tersebut dapat digunakan untuk biaya abang berkuliah. Orang tua memutar otak untuk tetap dapat menjalani hidup, mereka membuka usaha sampingan dengan berjualan masker dan hand sanitizer. Dengan kesabaran dan ketekunan, perekonomian keluarga kami perlahan naik dan membaik namun tidak sebaik perekonomian keluarga dahulu.

Kedua orang tua saya selalu meyakinkan dalam dirinya bahwa, Tuhan tidak akan tinggal diam melihat hambanya yang kesulitan. Puji Tuhan, adik saya mendapatkan beasiswa penuh di Universitas Sanata Dharma, Program Studi Teknik Elektro. Tak terduganya lagi, Tuhan memberikan rezeki juga kepada saya, untuk menerima Beasiswa KAMAJAYA. Abang saya juga bekerja sebagai Asisten Dosen, di samping ia juga membuka les pemrograman. Sedangkan saya juga diberi kesempatan bekerja oleh Tuhan sebagai juri olimpiade Matematika dan IPA. Sungguh hal yang sangat tak terduga dan dahsyat terjadi dalam hidup keluarga saya. Kami sekeluarga tidak pernah membayangkan hal tersebut akan terjadi dalam hidup kami. Kami tak berhenti mengucap syukur pada Tuhan untuk semua pelangi yang ada.

Di luar kampus, saya mengikuti beberapa kegiatan organisasi dan kepengurusan. Awalnya saya menjadi seksi konsumsi di acara after iniasiasi Teknik Industri, kemudian saya menjadi sekretaris di event KAWAJA CUP 2024, menjadi Humas di SBN Kawajaya 2024/2025 dan menjadi sekretaris di Kelompok Studi Ergonomi 2024/2025. Memenangkan lomba Ergocamp sebagai juara 2 bersama tim saya, memenangkan lomba Industrial Engineering Battle Ground (IEBG) masuk 5 besar dan juga mengikuti lomba Ergo Camp Essay di Bandung. Saya belajar banyak dari pengalaman organisasi saya. Saya menjadi pribadi yang lebih baik, sigap dan semakin pandai dalam mengatur waktu saya antara kuliah dan organisasi.

Rencana saya ke depannya, saya ingin mendaftar menjadi asisten dosen ataupun student staff untuk meningkatkan kemampuan saya dalam bidang kerja yang lebih profesional. Semoga dengan diterimanya saya di KAMAJAYA Scholarship Angkatan VIII, saya dapat lulus tepat waktu dengan nilai memuaskan serta saya dapat meraih cita-cita yang saya impikan, yaitu menjadi data analyst. Kalimat yang selalu saya tanamkan dalam diri saya adalah “Akan Ada Pelangi setelah Badai”. Saya sangat mempercayai kalimat tersebut dan akan menjadi pondasi saya dalam menjalankan kehidupan saya, karena saya percaya Tuhan Yesus akan selalu ada senantiasa untuk saya.

Ketika mama saya berulang tahun, namun abang saya tidak ada karena abang di Jogja sedang KKN.
Foto ketika masih kecil. Saya, abang, dan adik bersiap untuk mengikuti Natal.

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA