Lentera Atma: Garam dan Terang Dunia

Makna garam di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah senyawa kristalin NaCl yang merupakan klorida dan sodium, dapat larut dalam air, dan asin rasanya. Sering kita melihat ibu kita bahkan kita sendiri saat memasak menambahkan sedikit garam agar terasa enak masakan yang kita buat. Kalau kata orang, “Kurang sedap karena kurang garam.”

Perumpamaan garam itu menjadi acuan kita sebagai manusia selama hidup di dunia ini. Seperti halnya garam yang berguna atau memberi rasa bagi banyak orang, begitu juga Tuhan mempunyai maksud agar kita bisa memberi rasa kepada dunia. Saat kita tidak ada atau tidak berkumpul dengan teman-teman kita, maka saat kita kembali berkumpul dengan mereka, pasti mereka akan berkata, “Tidak ada kamu kemarin kurang seru.” Kita bisa menjadi garam dunia kalau kita melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, menjadi teladan di tengah-tengah pergaulan, dan di mana pun kita berada. Kita harus bisa menunjukkan fungsi kita yang memberikan rasa kepada sekitar kita. Perbuatan baik kita membuat orang lain bisa terpengaruh untuk melakukan perbuatan yang baik juga.

Selain menjadi garam, kita harus juga menjadi terang. Makna terang di KBBI adalah dalam keadaan dapat dilihat (didengar); nyata; jelas. Kita harus bisa terlihat dan juga dapat memberi terang untuk orang-orang di sekitar kita. Seperti halnya sebuah lilin di sebuah ruang yang gelap, lilin itu harus bisa menyinari seluruh isi ruang tersebut. Kita harus mampu jadi terang untuk orang di sekitar kita, agar orang di sekitar kita tahu mana yang benar dan mana yang salah atau mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Dengan adanya kita di dunia ini sebagai garam dan terang, maka dunia akan tersenyum. Banyak orang yang tidak salah jalan dan hidup penuh kasih. Begitu juga saat kita menjadi garam dan terang bagi orang lain, kita mengharapkan orang lain melakukan hal yang sama juga.