Coretan Mahasiswa: Bergabung dalam Komunitas

Sebelum era digital, acara komunitas sudah menyebar di seluruh umat manusia dari kalangan anak muda maupun orang tua. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, maka bersosialisasi adalah hal yang harus dijalani suka atau tidak. Salah satu cara bersosialisasi adalah bergabung dalam sebuah komunitas. Secara umum, ada dua bentuk komunitas, yaitu komunitas langsung dan komunitas virtual.

Kegiatan komunitas langsung seperti mengadakan perkumpulan bersama dengan anggota-anggotanya dengan tujuan untuk berbagi ilmu, diskusi, bertukar pikiran, dan bercanda tawa. Manfaat dari komunitas langsung adalah kita bisa belajar bernegosiasi, membangun kepercayaan diri, lebih mengakrabkan diri dengan anggota, dan lain-lain.

Selain komunitas langsung, bentuk komunitas yang sedang berkembang selama Pandemi Covid-19 adalah komunitas virtual. Komunitas virtual berkembang dan menjangkau seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia. Komunitas virtual mengadakan pertemuan dengan berbagai tujuan seperti pertukaran sosial dimulai dari minat, kegemaran, ataupun kepentingan yang sama untuk memperoleh informasi tertentu. Manfaat dari komunitas virtual adalah kita bisa terlibat aktif dengan anggota yang beragam, berasal dari negara yang berbeda, kita bisa mengerjakan tugas/aktivitas lainnya bersama tanpa terbatas oleh ruang dan waktu, dan lain sebagainya.

Dari kedua komunitas tersebut, mana yang lebih cocok dengan kita? Apakah komunitas langsung dengan pertemuan secara fisik (tatap muka) atau komunitas virtual yang lebih fleksibel tanpa terbatas oleh ruang dan waktu? Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, yang terpenting adalah kita bergabung dengan komunitas yang memiliki tujuan baik untuk bisa memberi atau menyebarkan pengetahuan ataupun bisa berelasi satu dengan yang lainnya secara positif.

“We were born to unite with our fellow men, and to join in community with the human race” – Cicero.

Image by PublicDomainPictures from Pixabay