Coretan Mahasiswa: Tren Demografi dan Keluarga

Pada peringatan World Population Day akhir 2022 lalu, populasi dunia telah mencapai delapan miliar orang. Jumlahnya yang besar dan akan terus meningkat ini merupakan sebuah tren demografi yang saat ini marak diperbincangkan di mana populasi saat ini telah atau sedang mengalami pergeseran atau perubahan dari waktu sebelumnya. Selain pertambahan pada jumlahnya, terjadi beberapa perubahan seperti angka kelahiran dunia khususnya di beberapa negara maju mengalami penurunan, kemudian juga jumlah lansia yang lebih banyak dari jumlah anak yang berakibat pada besarnya beban yang ditanggung oleh generasi muda. Tren demografi ini tentu akan berdampak di berbagai bidang, salah satunya adalah keluarga. Maka dari itu, melalui peringatan Hari Keluarga Internasional, PBB berusaha membangun dan meningkatkan kesadaran akan dampak tren demografi pada keluarga, terkait isu-isu yang menjadi perhatian, dan untuk mengatasi masalah global, serta untuk merayakan dan memperkuat pencapaian kemanusiaan.

Sebagai tambahan informasi yang dilansir dari website resmi PBB, dipaparkan bahwa saat ini secara global, lebih dari 23% individu atau setara dengan lebih dari 1 miliar orang, tinggal di daerah kumuh di perkotaan. Perkiraan menunjukkan bahwa pertumbuhan 1% dalam populasi perkotaan akan meningkatkan timbulnya permukiman kumuh sebesar 5,3% di Asia dan 2,3% di Afrika, dan juga diperkirakan 2% dari populasi global adalah tunawisma dan tambahan 20% tinggal di perumahan yang tidak memadai. Maka dari itu, tren demografi saat ini haruslah menjadi perhatian bersama untuk menanggapi kebutuhan keluarga di seluruh dunia.

Image by congerdesign from Pixabay