KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Bersyukur di Segala Keadaan

Lentera Atma: Bersyukur di Segala Keadaan

Mudah untuk kita bersyukur ketika dalam keadaan baik, tapi bagaimana jika keadaan berbalik 180 derajat: kesesakan, kesusahan, masalah, penderitaan, krisis, sakit, gagal, bangkrut yang dialami, masih bisakah kita mengucap syukur kepada Tuhan? Mungkin saja kita akan bersikap seperti isteri Ayub, yang ketika tertimpa masalah dan penderitaan bertubi-tubi, mendesak suaminya untuk menyangkal Tuhan: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” (Ayub 2:9).

Dalam menjalani kehidupan ini, tidak selamanya perjalanan yang kita tempuh selalu mulus dan tenang, kadang “bahtera” hidup kita harus mengalami hantaman ombak, angin topan, bahkan terjangan gelombang yang besar dan ganas. Orang dunia pun menyadari bahwa hidup ini seperti roda yang berputar: kadang di atas, kadang di bawah, ada suka dan ada duka. Ayub berkata kepada isterinya, “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Sering kali kita menuntut Tuhan untuk melakukan apa yang kita mau, sehingga ketika terjadi sesuatu tidak seperti yang kita inginkan kita langsung marah dan kecewa kepada Tuhan.

Saat dalam pergumulan berat iman kita seringkali goyah, lalu kita mulai menempuh jalan sendiri yang kita pikir benar, padahal belum tentu itu benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Ayub belajar untuk tetap berpikir positif, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21). Belajarlah bersyukur dalam segala keadaan! Bila saat ini kita sedang mengalami hal-hal yang buruk, berhentilah untuk bersungut-sungut dan mengomel. Jangan pernah membuka “celah” bagi Iblis untuk merampas damai sejahtera kita.

Percayalah bahwa dalam situasi yang buruk sekali pun Tuhan sanggup mengubah menjadi kebaikan bagi kita: “Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering.” (Yesaya 41:18).

Image by Pexels from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA