KAMAJAYA Scholarship / Lentera Atma  / Lentera Atma: Kasih dan Percaya Diri

Lentera Atma: Kasih dan Percaya Diri

Kasih merupakan perasaan sayang terhadap siapa pun, entah keluarga, pacar, rekan pelayanan, dan juga komunitas yang telah dikuti. Kasih menjadi bentuk perwujudan nyata akan kepedulian kita terhadap sesama. Sedari kecil, kita telah diajarkan untuk memiliki kasih sehingga dapat mengasihi orang lain.

Pentingnya kasih juga diajarkan oleh Yesus dan sering disebut sebagai hukum kasih. Ajaran ini sering dilihat sebagai ajaran yang akan diperkuat ketika dunia mengajarkan orang untuk menjaga diri sendiri dan tidak mengkhawatirkan orang lain. Namun, tidak jarang ajaran ini dipandang sebagai hal penting yang tidak bisa dilakukan oleh manusia. Hukum cinta hanya dilihat sebagai aturan, jika bisa. Jika tidak bisa, lewati saja. Kita juga dipanggil untuk mencintai Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita. Artinya, kita harus berusaha menjadi orang yang mau mengendalikan emosi, menghadapi emosi, dan mengembangkan pemahaman kita tentang Tuhan. Kita mencintai-Nya dengan seluruh keberadaan kita. Kita tidak bisa mencintai Tuhan hanya dengan mengikuti aturan agama, tetapi hati dan pikiran kita tidak mau.

Sering kali kita cepat berasumsi bahwa kita harus berbuat baik untuk orang lain. Itu benar, tetapi Yesus berkata bahwa kamu harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri. Apakah bisa kita memberikan cinta jika kita sendiri tidak memiliki cinta? Jadi, bagaimana kita saling mencintai? Pada dasarnya sama dengan apa yang Yesus katakan untuk mengasihi Tuhan, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi. Kita harus belajar mencintai diri sendiri. Bukan sebagai tindakan egois, melainkan bentuk penerimaan atas apa yang terjadi di dalam diri kita, belajar menerima keadaan kita dan berdamai dengannya, tidak menyalahkan diri kita sendiri saat melakukan kesalahan. Kita juga tidak boleh membandingkan diri kita dengan orang lain dan bersikeras bahwa kita setara dengan mereka. Kita harus belajar mempercayai diri sendiri dan percaya bahwa kita juga baik-baik saja. Ketika kita dapat mempercayai diri kita sendiri, kita mempercayai kebesaran dan kasih Tuhan.

Image by renategranade0 from Pixabay

No Comments

Post a Comment

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Tanya Beasiswa KAMAJAYA