Lentera Atma - KAMAJAYA Scholarship

26 September 2021

Dies Natalis merupakan suatu peringatan atas hari kelahiran yang terdapat keanekaragaman bentuk yang telah ditetapkan sebagai peristiwa penting yang menandai awal suatu perjalanan kehidupan. Oleh karena itu, dapat dikatakan setiap adanya peringatan yang dirayakan akan diikuti dengan rasa penuh syukur dan kegembiraan. Kita adalah manusia sosial yang memiliki akal dan budi. Adanya kasih Sang Pencipta yang memberikan akal dan budi membuat kita merasa seolah meninggikan...

Lentera Atma: Percaya pada Kemampuan Diri Sendiri

by Anindhya Laksmi Fajarasti

Lentera Atma

19 September 2021

Seseorang biasanya memiliki rasa takut akan hal baru yang belum pernah dilakukan. Ketakutan ini dapat menjadi dua bumerang bagi kehidupan. Bagaimana kita sebagai manusia yang memiliki akal budi menangkap ketakutan dengan bijak. Hal yang dapat diambil ketika percaya diri mulai terkalahkan akan rasa ketakutan ada motivasi. Ketakutan menjadi lonjakan tolak ukur akan kemampuan yang sebenarnya...

Lentera Atma: Sahabat Sejati

by Jenni Yolanda Sagala

Lentera Atma

12 September 2021

Sahabat sejati adalah harta yang tak dapat dinilai dengan uang. Sahabat sejati berbeda dengan sahabat sehati. Sahabat sehati adalah seseorang yang selalu membenarkan segala tindak tanduk kita tidak peduli apakah itu buruk atau baik. Sahabat sejati adalah seseorang yang akan ada saat kita susah dan senang, memberi nasihat saat kita linglung dalam kehidupan, memberi arahan baik dalam setiap langkah dan suportif terhadap...

Lentera Atma: Fokus pada Tujuan

by Jenni Yolanda Sagala

Lentera Atma

5 September 2021

Pernahkah kamu melihat melalui tayangan di televisi tentang seekor macan yang sedang mengejar mangsa? Dapat dilihat bahwa pandangan si macan tidak pernah luput dari hewan yang dikejarnya. Macan terus berlari mengejar, tidak peduli batu, semak belukar atau apa pun yang menghalangi demi menangkap mangsanya. Atau dalam suatu perlombaan lari, seorang pelari yang terus berlari tanpa...

Lentera Atma: Lima Roti dan Dua Ikan

by Sr. M. Florentine, OP.

Lentera Atma

30 August 2021

Kehadiran Yesus memberikan nuansa baru dalam kehidupan manusia sehingga tidak mengherankan banyak orang datang untuk mengikuti dan mendengarkan Sabda-Nya. Bahkan, mereka tidak memikirkan keadaan dirinya yang lelah, capai, lapar, bahkan kondisi yang lemah atau lingkungan/keadaan sekitar yang kurang mendukung, hanya satu tujuannya adalah bertemu dengan Yesus sang Penyelamat yang memberikan, harapan, kehidupan baru, dan semangat...

Lentera Atma: Lampu Kehidupan

by Jenni Yolanda Sagala

Lentera Atma

22 August 2021

Kehidupan yang kita jalani ibarat melakukan perjalanan, ada waktunya kita berhenti di lampu merah, kadang berjalan ketika lampu hijau, dan harus berhati-hati serta waspada saat lampu kuning. Hidup kita pun berjalan dengan pilihan. Apakah kita akan berhenti ketika lampu merah? Nekat menerobos? Apakah akan mengikuti alur yang ada dengan hati-hati? Perjalanan seseorang tidak sama dengan orang...

Lentera Atma: Pemeliharaan dan Campur Tangan Tuhan

by Doris Agusnita

Lentera Atma

15 August 2021

Banyak orang bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, mengapa seakan-akan Engkau tidak memperhatikan aku? Mengapa Engkau mengabaikan aku? Mengapa yang lain hidupnya enak, dipelihara, dan mengalami hal-hal yang baik, sedangkan aku, hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?” Di masa pandemi ini, ada banyak kondisi yang tidak menentu, dan banyak orang yang bertanya, “Lalu, hidupku...

Lentera Atma: Tuhan Adalah Gembalaku

by Doris Agusnita

Lentera Atma

8 August 2021

The LORD is my shepherd; I shall not want. He makes me to lie down in green pastures; He leads me beside the still waters. (Psalm 23:1-2) TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang. (Mazmur 23:1-2) Apa pentingnya dari kata “ku” di sini? Mengapa tidak menyebutkan gembala "kita" tetapi justru dia berkata...

Lentera Atma: Memahami Kasih Tuhan

by Doris Agusnita

Lentera Atma

1 August 2021

Tuhan ingin pikiran dunia pergi dari pikiran kita dan membiarkan pikiran yang seperti Dia hidup di dalam kita. Akal budi kita harus dipakai untuk mengasihi Tuhan karena akal budi kita adalah milik-Nya, sebab sehelai rambut kita pun adalah milik Tuhan. Jika kita tidak mengasihi Tuhan dengan akal budi, maka kita akan mengandalkan cara kita sendiri...